Kamis, 05 November 2020
Rabu, 04 November 2020
Aku, Istriku dan Mantan Pacarku
![]() |
Istriku |
Cerita ini aku alami waktu berlibur di kota Surabaya
bersama istriku. Saat itu aku ketemu mantanku waktu kerja di kota itu. Namanya
Maya, sebut saja demikian. Aku dan istriku waktu itu menginap di hotel 'belibis',
kami berdua sudah hampir 3 hari menginap untuk sedikit refresing dari kota Jakarta.
Selama ini aku mendengar Maya hidup sendiri, dia sudah putus sama yang katanya
calon suami waktu dulu dikenalkan denganku, dan dia katanya sekarang adalah
biseks (moga-moga bukan begitu yang aku dengar).
Hari keempat setelah usai makan malam, aku dan istriku mulai iseng seperti
biasa suami istri saling cium, saling hisap walaupun dengan pakaian setengah
telanjang, namun gairah kami berdua tidak ada habis-habisnya (maklum tiap hari
pikiran ini dipenuhi pekerjaan kantor, jadi wajar kalau tiap hari waktu liburan
kami senantiasa berhubungan). Kata teman-temanku aku punya libido seks yang
tinggi, makanya istriku kadang-kadang tidak kuat meladeni diriku di ranjang.
Tengah asyik-asyiknya kami penetrasi pintu kamar hotelku diketuk, aku langsung
beranjak tanpa mempedulikan istriku yang sudah ngos-ngosan tidak karuan. Betapa
terkejutnya aku waktu kubuka pintu, sesosok badan yag anggun berdiri di depanku
dengan celana jeans ketat dan kaos putih ketat terawang. Aku hampir terpesona
"Maya.."
Kataku
Setengah gugup.
"Ayo masuk,"
Pintaku
Tanpa sadar aku sudah setengah telanjang
Walau hanya memakai celana pendek waktu itu Dia mengikutiku masuk ruangan hotel, istriku pun tengah rebahan dan hanya
ditutup oleh selimut hotel.
"Ini Maya, Mah kenalin,"
Kataku
Mereka pun saling berjabat tangan.
"Oh, kalian sedang asyik yah,
maaf kalo aku mengganggu?"
kata Maya kemudian.
Kami pun agak kikuk, namun Maya dengan santai
"Lanjutin aja, cueklah kalian kan sudah suami istri, ayo lanjutin aja!"
Katanya
Aku dan istriku heran melihat hal itu, namun dengan sedikit kikuk tanpa aku pikirkan siapa dia, aku mulai lagi penetrasi dengan istriku (walaupun agak canggung). Kulumat bibir istriku, turun ke bawah di antara dua payudara nan indah yang kumiliki selama ini (ukurannya sih 34B) kujilat-kugigit puting susu istriku, dengan terpejam istriku mendesah,
"Aaahh.. aahh.."
Desah Istriku
Dia pun tidak memperdulikan sekelilingnya juga termasuk Maya. Mulutku mulai turun ke arah di lubang kemaluan istriku dengan tangan kanan dan kiri meremas-remas kedua payudaranya. Kujilati lubang kemaluan istriku, dia pun mulai bergoyang-goyang.
"Mas.. itilnya.. aahh enak.. Mas.. terus.."
Kata istriku
Aku sempat melirik Maya, dia pun melihat
adegan kami berdua seakan-akan ingin ikut menikmatinya.
"Mas, ayo mulai.. aku.. udah nggak.. kuat.. nih.."
Kata Istriku
Lalu penisku yang sudah mulai tegak berdiri mulai masuk ke lubang vagina istriku, "Bleess.. sleepp.." begitu berulang-ulang, tiba-tiba tanpa aku sadari Maya sudah melepas semua penutup tubuhnya, dia beranjak dari tempat duduk dan mendekati istriku, dilumatnya bibir mungil istriku. Edan! pikirku, namun ini memang pengalaman baru bagi kami berdua dan lebih ada variasinya. Istriku pun ternyata membalas ciuman Maya dengan bergairah, tangan Maya pun asyik memainkan puting susu istriku. Hampir satu jam aku naik-turun di tubuh istriku, dan tubuh istriku mulai mengejang
"Mas.. aku.. ke.. lu.. aagghh.."
Kata Istriku
Tubuh istriku tergeletak lemas di ranjang
Maya tahu kalau aku belum sampai puncak, ditariknya diriku agar duduk di tepi ranjang, dengan penis yang masih tegak dan basah oleh sperma istriku. Maya mulai menjilati penisku dengan bergairah,
"Enak Mas cairan istrimu ini,"
Katanya
Istriku yang melihat hal itu hanya senyum-senyum penuh arti
Maya masih dengan bergairah mengulum-ulum penisku yang panjang dan besar itu,
"May, aku pengen”
Kataku
Dia tahu apa yang kuminta, tanpa bertanya pada istriku Maya naik di antara kedua kaki, rupanya lubang kemaluannya sudah basah melihat adeganku dan istriku tadi. Lalu "Bleess.." penisku sudah masuk ke vagina Maya. Istriku melihat itu hanya terdiam, namun kemudian dia bangkit dan mendorongku sehingga aku di posisi terlentang di ranjang. Ia mulai naik ke tubuhku dengan posisi lubang vaginanya tepat di atas kepalaku.
"Jilati Mas.."
Pintanya manja.
Aku mulai menjilati lubang kemaluan istriku dan klitorisnya yang indah itu, istriku dengan posisi itu ternyata lebih bisa menikmati dengan Maya, mereka saling berciuman dan posisi Maya pun naik-turun di atas penisku. Istriku dengan bergairah melumat kedua puting payudara indah milik Maya, setelah setengah jam tubuh Maya mengejang,
"Mas.. aku.. mau.. ke.. aahh.."
Kata Maya
Cairan panas menerpa penisku, begitu pula aku sudah ingin mencapai puncak dan tak tahan lagi spermaku tumpah di dalam lubang vagina Maya. Maya kemudian beringsut dari tempat tidur, dia berjalan ke arah tas yang ia bawa tadi, lalu mengeluarkan sebuah benda coklat panjang dengan tali melingkar, itukah yang dinakan "dildo", aku dan istriku baru tahu waktu itu. Maya mulai mengenakan dildonya, persis seperti laki-laki, dia berjalan ke arah istriku yang sejak tadi rebahan di sampingku. Maya mulai beraksi, dia menciumi istriku dengan bergairah, melumat puting susu istriku yang tegak, turun ke vaginanya, dijilatinya dengan puas, klitorisnya dimainkan dengan ujung lidahnya, istriku tak tahan dia mendesah-desah kenikmatan.
"May.. terus.."
Kataku
Maya kemudian melepas vagina istriku yang tadi dijilat dan digigitnya, dia naik di atas tubuh istriku, lalu tangannya membimbing dildo yang dia pakai tepat di atas lubang vagina istriku, dengan sekali tekan masuklah dildo itu,
"Aauugghh.."
Teriak istriku.
"Enak Mas.. lebih enak dari punyamu.."
Katanya
Aku hanya tersenyum.
Maya seakan bergairah sekali dalam permainan itu, seakan-akan dia seorang laki-laki yang sedang menyetubuhi wanita, istriku pun menikmatinya. Aku sudah tidak tahan melihat adegan itu, tanpa minta ijin dulu dengan posisi membelakangi Maya aku melihat warna merah indah vagina milik Maya terpampang di depanku. Dengan sekali genjot penisku sudah masuk ke lubang itu, "Bleess.." Mata Maya sampai terpejam-pejam menikmati itu. Setelah beberapa lama tubuh istriku tampak mengejang dan,
"Ahh.. May.. sayang.."
Katanya
Dia lemas untuk kedua kalinya.
Maya tiba-tiba menahanku, sehingga aku terdiam, dia bangkit berdiri dari posisi di atas istriku, dia mendorongku ke tempat tidur, dia melepas dildonya dan naik ke tubuhku, dia mulai lagi dengan posisi seperti awal tadi, wow nikmat sekali. Istriku bangkit dari ranjang, dia iseng mengenakan dildo yang dikenakan Maya tadi, lalu berjalan membelakangi Maya, istriku melihat dengan indah pantat Maya yang putih mulus dan halus itu. Dibelainya dengan lembut, dia mendorong tubuh Maya sehingga terjerambab, dengan posisi itu kami dapat saling berciuman dengan bergairah. Istriku lalu mengambil posisi, dengan perlahan-lahan dia memasukkan dildonya di dubur Maya (dia ingin anal seks rupanya dengan Maya), dengan gerakan lembut dildo itu masuk ke dubur Maya,
"Aagghh sa.. kit.."
Kata maya
Istriku pun berhenti sebentar, lalu dengan gerakan maju-mundur secara pelan dildo itu akhirnya lancar masuk ke dubur Maya. Mata Maya pun sampai terpejam-pejam,
"Mas.. aku.. udah.. nggakk.. ku.. at.. la.."
Kata Maya
Ia kembali cairan panas menyerang penisku.
Istriku sudah berhenti memainkan dildonya takut Maya menderita sakit. Tubuh
Maya terbaring di ranjang sebelahku, istriku yang nafsunya masih menggebu
langsung menyerangku, dia dengan posisi seperti Maya tadi mulai naik-turun dan
tanganku pun tak ketinggalan memilin kedua puting susunya. Setelah hampir satu
jam kami bergumul, akhirnya klimaks kami berdua sama-sama mengeluarkan cairan
di dalam satu lubang. Istriku kemudian beringsut, dia ingin mengulum penisku
yang masih tegak berdiri dan basah oleh cairan kami berdua, Maya pun tak
ketinggalan ikut mengulum-ngulum penisku. Betapa nikmatnya malam ini, pikirku.
Akhirnya kami bertiga tertidur karena kecapaian dengan senyum penuh arti semoga
permainan ini dapat kami teruskan dengan didasari rasa sayang bukan karena
nafsu semata di antara kami bertiga. Semoga!
TAMAT
Sumber cerita ini dari Blogger:
Nafsu Melihat Wanita Setengah Baya Yang Montok
Kejadian
ini bermula secara tidak sengaja waktu aku nginap di desa A, yaitu paginya hari
Sabtu yang ternyata merupakan hari pasaran untuk desa A sehingga aku tidak
melepaskan kesempatan untuk melihat keramaian di pasar, begitu asiknya
memperhatikan barang dagangan yang ada tanpa sengaja menabrak ibu yang belanja,
sehingga semuanya tumpah termasuk gelas yang baru dibelinya.
Karena merasa bersalah maka saya memaksa untuk mengganti gelas tersebut, nama
ibu itu sebut saja Ibu Mirna dengan usia kira2 41 tahun dan setelah menyebutkan
letak rumahnya yaitu di ujung jalan desa belok ke kiri, saya berkata akan
datang sore nanti untuk mengganti gelas yang pecah. Jam 4 sore setelah mandi,
langsung berangkat ke rumah Ibu Mirna dan ternyata rumah tersebut terletak di
ujung jalan yang cukup sepi, ditemui oleh seorang lali-laki yang berusia kira2
50 Th yaitu bapak Najib yang ternyata suami Ibu Mirna setelah menjelaskan
maksud kedatangan saya, terjadilah obrolan yang semakin akrab.
Setelah dipanggil keluarlah ibu Mirna membawa minuman dan kue, dan tanpa sengaja saya memperhatikan dan tergetarlah hati, karena dengan memakai kebaya yang sedikit ketat dan rambut basah sehabis mandi, terlihat kecantikan khas wanita desa dengan kulit putih dan bodi yang kencang walau telah berusia 41 tahun, dan yang membuat mata melotot adalah belahan buah dadanya yang kelihatan montok sekali. Tanpa terasa waktu makan malam telah tiba, dan mereka memaksa saya untuk ikut makan malam, setelah makan Pak Najib pamit untuk menghadiri pertemuan di desa sebelah untuk urusan pengairan sawah, dan saya dipersilahkan untuk berbincang dengan ibu. Rumah tersebut sepi karena anak pertama yang sudah kelas 1 SMA sedang camping, anak kedua yang SMP sedang belajar dirumah teman dan sikecil sedang di rumah Saudara, suatu kebetulan yang tidak terduga. Sepanjang obrolan mata tidak pernah lepas dari tubuh dan dada ibu Mirna, dan akhirnya ibu Mirna bertanya,
“Dik Amar matanya ngeliat apasih?”
Katanya
Aku malu dan berkata jujur bahwa saya kagum akan kecantikannya.
“Orang desa gini kok dikatakan cantik,
dikota pasti banyak yang cantik?”
Kata bu Mirna.
“Iya sih bu…tapi ibu lain, karena walau udah
punya anak tiga tapi badan masih bagus, khususnya…….?”
Kataku
Aku berhenti berkomentar.
“Khususnya apa dik?”
Desaknya
“Maaf bu…itu tetek ibu besar dan masih kencang?”
Katanya
Ibu Mirna terlihat malu sambil berusaha menutup dengan tangannya.
Akhirnya pembicaraan mengarah ke hal yang berbau porno.
“Oh ya dik Amar punya anak berapa dan istri usia berapa?”
Tanya bu Mirna.
“Satu usia 2 tahun, dan istri usia 27 tahun saya sendiri 29 tahun?”
Jawabku
“Wah sedang panas-panasnya dong?”
Lanjutnya
“Panas apanya bu?”
Kataku
Aku berusaha memancing pembicaraan ke arah yang lebih hot.
Karena aku merasa horny dan bagaimana caranya bisa merasakan bersetubuh dengan wanita setengah baya.
“Ah dik Amar berlagak nggak tau…..?”
Kata bu Mirna
Ia tersipu.
“Ibu juga kelihatan segar,
pasti kebutuhan itunya juga hot?”
Kataku
Aku pancing ia terus.
Tapi ibu Mirna malah kelihatan sedih….sehingga saya bertanya,
“kok jadi kelihatan sedih bu?”.
Kataku
Akhirnya bu Mirna cerita bahwa kebutuhan bathinnya sejak dua tahun ini jarang terpenuhi, yaitu sejak suaminya jatuh dari pohon kelapa, kejantanan suaminya jarang sekali bisa maksimal.
“Maaf bu…..padahal menurut saya orang
seusia ibu pasti sedang puber kedua?”
Kataku
“Yah memang begitu dik…..
tapi harus ibu tahan?”
Katanya
“Gimana caranya?”
Lanjutku
“Ya dengan mencari kesibukan di lading
sehingga malamnya capek terus tertidur?”
Lanjutnya.
“Wah kalo saya bisa pusing
karena saat ini baru pisah 4 hari
dengan istri saya juga udah gak tahan ????”
Kataku
Aku bergeser duduk mendekat.
“Dik Amar sih gampang, kan di hotel pasti juga nyediain?”
Katanya
“Dik Amar kok gak dengerin sih….”
Kata bu Mirna
Ia menepuk
pahaku.
Tangan bu Mirna saya pegang…sambil berkata,
“abis ada pemandangan yang lebih bagus”,
Kataku
Mata terus memandang ke belahan dadanya.
“Ah nakal dik Amar ini?”
Kata bu Mirna.
Akan tetapi tangannya tetap saya pegang sambil saya remas, karena diam saja berarti kesempatan nih. Terus tangan saya beralih kepahanya.
“jangan dik?”
Kata bu Mirna
Ia tak berusaha
menolak.
Dan akhirnya saya beranikan untuk menciumnya, bu Mirna mundurkan kepalanya berusaha menolak… tetapi setelah saya pegang kedua tangannya sambil menatap, akhirnya bu Mirna memejamkan matanya sambil mulutnya sedikit terbuka. Langsung saya cium bibirnya perlahan dan lama kelamaan ibu Mirna memberikan respon dengan membalas ciuman saya. Tangan saya langsung tidak bisa diam membiarkan tetek yang begitu menggairahkan, perlahan saya pegang teteknya..sambil sedikit meremas.
“ah..ah jangan dik”
Katanya
Tapi tangan bu Mirna malah menekankan tangan saya ke teteknya.
Ciuman saya terus turun ke lehernya sambil berusaha memasukkan tangan ke belahan dadanya, bu Mirna semakin mendesah?
“Ah…uh…ah terus dik, enak?”
Kata bu Mirna.
Saya semakin bernafsu
sehingga kancing baju bu Mirna langsung saya lepas?
“jangan dik…ntar keterusan?”
Kata bu Mirna.
“Oh bu…saya udah gak bisa nahan bu, tolonglah?
kita sama-sama butuhkan bu?”
Kataku
Akhirnya bu Mirna menyerah..membiarkan mulut saya menyedot puting susunya yang semakin menegang.
“ah…ah….ahhhh dik nikmat dik, terus dik?”
Desahnya
Sementara tangan kanan meremas susu sebelah kanan, mulut terus menjilat dan menyedot yang sebelah kiri.
“ahhhhh…uhhh…..ahhhhh dik udah dik?
ibu nggak tahan”.
Katanya
Tapi tangan bu Mirna malah mengandeng tangan saya ke arah pahanya, yang entah kapan kebayanya udah disingkapkan…..tangan saya langsung ke gundukan memeknya yang masih tertutup cd, dan terasa jembutnya keluar dari samping cdnya. Tangan saya terus menggosok-gosok memek bu Mirna
“ah…ahhhh…ahhhh dik terus dik terus…enak banget?”
Desahnya
Ia mengunakan logat jawa yang kental.
Akhir dengan seijin bu Mirna…..cd itu saya pelorotin, sehingga terpampanglah memek bu Mirna yang menggunung dan empuk tersebut, dengan bernafsu langsung saya gesek memek tersebut…sambil berusaha menemukan itilnya, terdengar ibu Mirna semakin mendesah tidak karuan…..
“dik ahhhh enaaaaak dik…enaaaaaakkkkk banget”.
Katanya
Dan ciuman saya terus bergerak turun…..akhirnya terciumlah bau khas memek
wanita, yang membuat saya semakin bernafsu, dan langsung saya jilat memek yang
kemerah-merahan tersebut.
“ahhh berhenti dik…jangannnnn?”
Kata bu Mirna
“kenapa harus berhenti bu?”.
Kataku
“Jangan dijilat dik memek ibu….jijik dan jorok”
Kata bu Mirna.
“Emang bapak dulu ndak pernah jilatin memek ibu?”
Kataku
“Ndak…?”
Kata bu Mirna.
“Wah rugi bu?”
Kataku
Aku terus meremas tetek dan menusukkan jari tengah saya ke lubang memek.
“Rugi kenapa dik?”
Tanya bu Mirna.
“Rasanya nggak kalah sama ngentotin memek ibu
dan juga bikin tambah nafsu”
Kataku
Aku langsung menjilat memek bu Mirna
setelah menjilat bibir memek langsung lidah saya masuk mengelitik lubang memek yang semakin basah oleh lender kenikmatan, lidah terus kuputar dirongga memek sehingga menambah kenikmatan
“Aahhh…ahhhhhh dik…….uhhhhh….
ahhhhh…nikmat banget dik? terus dik…
terus..jilatin memek ibu….ya disitu dik…terus ….terus…..”
katanya
Saat itil bu Mirna aku jilatin dan aku sedot.
“ahhhhh…ahhhhhh….uhhhh…..uuuuuhhhhh dik
Irfaaannnnnn ibu mau keluar…ahhhhhhhhh
dikkkkkkkkkkk ibu keluar….”
Katanya
Kepalaku langsung ditekan kememek bu Mirna dengan keras dan terasa dilidah lendir hasil dari orgasme ibu Mirna. Ibu Mirna memejamkan mata merasakan kenikmatan yang baru didapatnya
“Benar dik Amar ternyata memek kalo
dijiliat dan disedot rasanya nikmat banget…..”.
katanya
Tiba-tiba ada suara orang datang dari halaman rumah, dan tergesa-gesa kami merapikan baju sedangkan cd bu Mirna langsung diumpetin kekolong kursi, ternyata anak bu Mirna yang kedua pulang dari tempat belajarnya. Setelah anaknya masuk. langsung bu Mirna ngomel kenapa kok anaknya pulang cepat nggak sperti biasanya ?
“Ibu belum puas ya…?”
Godaku.
Ibu tersipu
”iya sih abis sudah lama ibu tidak merasakan hal seperti ini
apalagi memek ibu pengin di entot pakai Penis dik Amar biar
sama2 bisa puas…kan dik Amar belum keluar?”
Kata bu
Mirna.
“Iya sih bu….nanggung rasanya kontolku ini?
tapi udahlah bu…karena malam ini saya harus
ke kota nginep di hotel, dan lagian anak ibu juga
sudah pulang. Tapi yang jelas saya senang bisa
memuaskan hasrat ibu…..”
Kataku
Tanganku meremas buah dadanya.
“Ahhhh..dik Amar, tapi rasanya tidak adil kalo
Cuma ibu yang mendapat kepuasan…..kalo gitu
ibu besok ke kota dan mampir ke hotel boleh nggak dik?”
Kata bu
Mirna.
“Boleh…boleh bu? tapi benar ya bu….iya besok jam 10 pagi”
Kataku
Ia tersenyum.
Jam 10 pagi, pintu kamar hotel diketuk orang dan ternyata bu Mirna menepati janji datang, langsung saya peluk dan saya cium.
“ah dik Amar kok gak sabaran sih?”
Kata bu Mirna.
Saya nggak peduli…langsung saya lucuti semua pakaian yang dikenakan ibu Mirna,
hingga terpampang tubuh telanjang yang begitu menggairahkan, kubimbing ibu
Mirna ke ranjang dang langsung saya emut dan saya remas buah dada yang begitu
montok dan empuk tersebut?
“Aaaaaaahhhhhhhh dik……..dilepas dong
bajunya”
Kata bu Mirna
Tanggannya melepas baju yang saya kenakan, sekarang kami sama2 telanjang.
Kembali saya cium bibir bu Mirna…terus turun kesemua lekuk tubuhnya..
“Aahhhhh….uhhhhh…hisap tetek ibu ……hisap?”
Desahnya
Mulutku langsung pindah ke susu bu Mirna
Tangan menggesek-gesek memek yang terasa kenyal dan hangat
“ahhhhh…..uhhhhhh…..dik……nikmat ……
dik…..ib….uuu sudah lama nggak
merasakan ngentot…terus…..teruuuuuusssss dik?”.
Desahnya
Ciuman saya terus turun ke perut dan akhirnya sampai ke gundukan memek yang begitu merangsang…..langsung saya jilat….dan saya sedot itil bu Mirna, sambil menggeser posisi ke 69, dan bu Mirna pun tanpa diminta langsung menngemut kontolku.
“uhhhhh nikmat sekali buuuuu?”
Kataku
Aku terus
diemut keluar masuk mulut bu Mirna sambil dipijat.
“Uhhhhh….ahhhhhhh….enak sekali buuuuu”,
Kataku
Aku juga tidak mau kalah, langsung saya putar lidah saya di memek bu Mirna. sambil tangan saya sedikit menusuk-nusuk anusnya.
“aduhhhhhh dik….apalagi ini……enaaaaaak banget dik…..
ahhhhhhhh……. ahhhhhhhhhh”,
Katanya
Tiba tiba ibu Mirna mengejang dan terasalah cairan yang keluar membasahi bibir, yang langsung aku sedot hingga habis. Aku biarkan bu Mirna istirahat sejenak…sambil terus memainkan putting susunya yang masih menegang……setelah beberapa saat, mulai saya hujami tubuh bu Mirna dengan ciuman sehingga ibu Mirna kembali memberikan reaksi yang lebih panas
“Aahhhhhh….uuuhhhhhhh….dik, ayo dik
entotin memek ibu…..ibu sudah kangen
di kentot…..ahhhhhhhhh”,
Katanya
Aku pun memutar tubuh bu Mirna untuk mengambil posisi doggy, hingga tampaklah gundukan memek ibu Mirna yang menantang, dengan perlahan kumasukkan batang penisku secara perlahan…karena terdengar ibu Mirna menjerit
“Perlahan dik….. memek ibu sudah lama gak di kentot……”
Katanya
Perlahan aku masuk dan keluarkan kontol hingga akhirnya semuanya amblas ke dalam memek bu Mirna dan reaksi bu Mirna sungguh diluar perkiraan karena dengan goyangan pantatnya yang besar…kontol saya terasa ditarik dan dipijit dengan nikmatnya
“Aahhhhhh….uuuuuuuhhhhhhhh…buuuuu…
ueenna aaak sekali memek ibu?”
Kataku
Dan saya pun tak mau kalah dengan mengambil strategi 3:1, tiga kali tusukan setangah penisku dan sekali tussukan penisku hingga amblas ke memek bu Mirna. sepuluh menit kemudian desahan bu Mirna semakin keras
“Ahhhhhhh dik…memek ibu enak banget
uhhhhhh penis adik enaakk bangett uhhhh..
ahhhhhh.uuuuuuuuu..ahhhhhh”
Katanya
“Terus dik…memek ibu udah nggak kuat……
.dik…..dik …dik Amar……ibu
kekkeeluaaaarrrrrr…..ahhhhhhhhhh”,
Desahan bu
Mirna semakin panjang seiring keluarnya lendir kenikmatan.
Setelah istirahat sejenak…bu Mirna langsung mengurut penis dan mengemutnya
dengan lincah sekali.
“ahhhhh bu……uuuhhhhhh nikmat sekali bu?”
Desahku
Kemudian bu Mirna berhenti
“dik Amar sesuai janji ibu semalem, maka hari ini
ibu akan memberikan kenimatan yang tidak terlupakan
bagi Penismu dik Amar?”.
Katanya
Ibu Mirna langsung mengambil posisi di atas…setelah mengurut kontolku beberapa saat….bu Mirna langsung ngangkang dengan membimbing kontolku untuk memasuki lubang memeknya……..terasa sekali perbedaan dengan entotan yang pertama tadi, kali ini memek bu Mirna terasa lebih seret dan terasa lebih hangat.
“oooooohhhhhh……ahhhhhh……uhhhhhhhh bu
enankkkkkk sekali memeeeeek ibu……..ohhhhhh
penisku ibu apain…..uuhhhhhh nikmat banget bu?”.
Kataku
Ibu Mirna hanya menjawab dengan desahan nafsnya
“ahhhhhhh…….uuuuuuhhhhhh dik…
memek ibu juga nikmat sekali…….”,
Katanya
Pantat bu Mirna masih terus bergoyang dengan sekali-kali diangkat, sehinggga membuat kontolku terasa sangat nikmat…..melebihi yang aku rasakan dengan istri.
“Ooooooohhhhhhhh…..uuuuuuhhhhhh
ennnnnaaakkkk sekali bu………”,
Kataku
Nggak percuma aku menginginkan entot dengan wanita berumur 35-42 tahunan karena memang berbeda permainan sex mereka, mungkin karena lebih berpengalaman…seperti bu Mirna yang memeknya terasa sekali empotannnya kataku dalam hati.
“Ahhhhhhhh…..uuuhhhhhhhhhibu aku udah gak tahan”
Kataku
“sebentar dik Amar, bareng sama ibu…”,
Kata bu Mirna
Ia terus menggoyang pantat dan menaikkan turunkan sambil mendesah
“ahhhhh…..dikkkk ..uuuuuuuhhhhh ibu enaaak
sekali….ahhhhhh dik ibu juga mau keluar……..”.
Katanya
“Ya bu aku juga…….ahhhhhhhhh………”.
Kataku
Ibu Mirna mengejang dan terasa lendir membahasi memeknya.
“Terus goyang…bu ….terus ….
nikmat buuuuuuuu…ahhhhhhhhhhhhh”,
Kataku
Aku menyemprotkan pejuku kedalam memek bu Mirna secara kuat, akhirnya kami tertidur, hingga jam 12 siang kami makan dan terus melanjutkan ke babak kedua. Karena waktu tugas di kota S tinggal 3 hari, maka dua hari kemudian kami janjian untuk mengulangi kenikmatan seperti kemarin karena bu Mirna belum puas di kentot, itulah pengalaman saya yang pertama dan mungkin yang terakhir, karena saat ini saya sudah tidak bekerja di tempat yang lama.