CERITA DEWASA

# SELAMAT DATANG DI BLOGGER CERITA DEWASA. BLOGGER INI HANYA KHUSUS USIA 21 KE ATAS

Sabtu, 03 Oktober 2020

NGENTOT DENGAN TANTE SEMOKKU SAAT SEDANG MASAK DI DAPUR


NGENTOT DENGAN TANTE SEMOKKU  SAAT SEDANG MASAK DI DAPUR

 

Namaku Farel, Usiaku 27 tahun. Cerita seksku gak akan terlupakan ketika aku masih duduk di bangku sekulah. Waktu aku SMK dulu aku di titipkan di lokasi tinggal Tante Indri, Tante Indri ini ialah adek dari Ibuku Kandung, Dia cantik dan tubuhnya seksi buat semua lelaki yang liat tentu pengen segera bersangkutan seks dengannya begitu juga aku.

Tanteku Indri udah gak punya suami, dia bercerai tiga tahun yang lalu, dia di lokasi tinggal dengan anak-anaknya dan dia ialah sosok wanita yang bekerja keras, Dia memiliki toko Butik di wilayah Bandung. Anaknya dua anak kesatu udah SMP ruang belajar satu dan yang kedua masih SD ruang belajar tiga. Meskipun umurnya selama 38 tahun, tanteku ini masih saja kelihatan seksi. Dia mengasuh tubuhnya dan dia suka olahraga senam.

Buah dadanya besar, pinggulnya yang bahenol perutnya kecil aduh deh pokoknya. Dan gak kelihatan sama sekali bila dia memiliki anak dua. Kejadian seksku dengan Tanteku sendiri dengan suasana tidak di sengaja, Saat tersebut anak-anaknya pada masih sekulah dan Tanteku lagi di dapur sedang masak, kebetulan hari tersebut aku kembali sekulah lebih mula karena bapak ibu guruku sedang terdapat rapat. Saat tersebut Tanteku di lokasi tinggal tokonya sedang libur, sebab depan tokonya lagi terdapat perbaikan jalan. Sepulang sekolah aku menyaksikan Tante Indri sedang masak didapur, dia sedang asyik memasak. Lalu aku tanya untuk Tante Indri.

“Tante Indri, belum matang ya masakanya,?”

Tanyaku

Aku nahan lapar.

“Belum Rel, sabar bentar ya, ini Mbak yem Izin kembali tadi pagi,

jadi aku yang masak dan masak seadanya, masalhnya tadi gak belanja,”

Jawab Tante Indri.

 Aku menyaksikan tanteku sedang masak hingga di ngeluarin keringat banyak, Entah mengapa aku tiba-tiba saat memandang Tanteku beda, dia justeru kelihatan cantik sekali di hadapanku. Saat tersebut dia melulu menggunakan kaos pendek dan celana pendek jadi pinggul dan Buah dadanya kelihatan menonjol sekali dan gede, sampai bila aku memndangnya dari belakang pinggulnya kelihatan seksi dan gede. Disitu dipikiraku kotor sekali.

‘Ada yang saya Bantu Tante,? “

tawaranku.

 “ Iya boleh sini,,,”

Tanteku.

 Aku berjalan mengarah ke dapur eh tiba-tiba keran yang bikin cuci piring terlepas, sebenarnya tidak di pakai. Langsung air tersebut ternyata memancar Tanteku sampai beberapa bajunya basah dan airnya deras sekali sebab Tante indri di sebelahnya, kemudian Tanteku mohon tolong seraya aku jalan mengarah ke dapur,

 “Auu Rel,,,gimana nih,,?

Terial Tante Indri

Ia panik.

Dan Tante Indri seraya membungkuk sebab tanganya mesti memblokir saluran air tadi yang bocor atau terlepas. Terlihat sekali dari belakang dan baju celananya nyaris basah kuyup, dan sesekali aku memandang pantatnya yang guedee. Sampai celana dalamnya tampak lebih jelas sebab celananya yang sedeikit basah. Lalu aku menolong dan memblokir saluran air tersebut pakai tanganku. Tanpa aku sadar aku memeluknya dari belakang dan aku tidak dapat membayangkan itu, sebab penisku yang nempel pada pantatnya tiba-tiba penisku terbangun. Hingga benak kotorku mulai lagi.

 “Gimana ini Rel,?”

Tanya Tanteku.

Aku masih memeluknya dari belakang.

“aku pun bingung Tante,”.

Jawabku.

 Saat itu, terkadang Tanteku tidak banyak bergerak kemudian penisku yang nempel di pahanya semakin keras dan tegak, dan aku tidak dapat menahan nafsu birahiku. Aku mengupayakan melepas tanganku yang satu dari saluran tersebut dan aku gak dapat nahan nafsuku kemudian aku bergeser di sebelah Tanteku,

 “Waduh gak terdapat yang dapat buat nutup

Tante, apa aku carikan bentar ya,”

Kataku.

“Ya sana cepetan, Tante telah capek ni nutupin kayak gini terus,”

Jawab Tante.

 Kemudian tanpa pikir panjang, aku memeluknyadari belakang dan langsung meremas remas pahanya dan celana berjuang aku lepaskan. sebab Tante Indri gunakan celana leging jadi aku mencungkil celananya gampang sekali dan basah kuyup oleh air,

“Ehh..jangan kurangajar anda Rel,”

Ujar Tante Indri.

 Tanpa sadar Tante Indri melepas pegangan tanganya yang disaluran air untuk menyangga tanganku yang masih berjuang melepaskan celana dalamnya. Air hingga menyembur lagi. 

“Tolong Rel jangann.. aku ini Tantemu”.

Kata Tante

 Aku bringas tanpa mengenal bahwa yang aku ginikan bahwa ini tanteku sendiri, dan aku melepas celananya hingga celana dalamnya aku lepas juga. sesudah aku lepasi celananya aku langsung jongkok. Aku kemudian merema-remas pantatnya yang besar dan menggali liang senggamanya. Lalu aku jilati gunakan lidahku hingga menyentuh memeknya.

 “Auuuhhhhhh.. Rel.. aaaaahh..”.

Teriak Tante

 “Ternyata menciptakan Tanteku bergairah,”

Dalam hatiku..

kakinya aku lebarkan tidak banyak biar aku leluasa menciumi atau menjilati memeknya, semaki jilatanku hingga klitorisnya juga aku mainkan gunakan jilatanku yang hebat menciptakan tanteku bergairah hebat, dan tanteku tidak ada ucapan-ucapan penolakan atau menampik saat aksiku ini. yang ada justeru tubuhnya semakin di gerakan oleh Tante Indri mungki udah terangsang hebat, dan tanteku merintih,

“Ahhhhhhhhhhh.. aouhh.. Rel ..Ohhhhhhh “

Rintihan keras

Ia rupanya tanteku ternyata menjangkau orgasme.

Tubuhnya langsung bergerak hebat dan tanpa disengaja pegangannya di drainase air terlepas.
karena udah tidak terdapat penolakan terhadapku, kemudian aku bermaksud memblokir saluran air tersebut pakai plastik. Akhirnya aku tutup gunakan plastik dan agak mending airnya hanya menetes tidak terlampau kencang. Lalu aku mulai aksiku lagi terhadap Tante Indri, aku dekati dan kuciumi lehernya, kemudian kuciumi mulutnya yang merah, seraya tanganku meremas-remas buah dadanya yang besar, sesudah aku ciumi lehernya aklu lepaskan bajunya yang basah dan Bhnya, aku langsung bringas menciumi menjilat putingnya yang besar dan kukulum-kulum hingga Tante Indri mengerang lirih,

 

TEMAN WANITA KU YANG SEORANG HYPER SEXS


 

Setelah nafasnya agak tenang, aku menindihnya dan memandangi wajahnya yang mengekspresikan kepuasaan. Sementara kontolku yang tegang mengganjal di bibir vaginanya yang licin dan hangat.

 

“Enak sayang?”

kutanya dengan senyum.


“Iyahh.. Enak banget..

Sentuhanmu begitu indah dan nakal,”

katanya dengan senyum juga.


“Masih ada yang lebih indah”

kataku.


“Ya, aku mau lebih lagi, aku mau lebih,”

katanya.


“Berapa yang kamu mau?”

tantangku.


“Sampai nggak bisa bangun, apa kau kuat?”

tantangnya balik.


“Aku masih orisinil, jangan kuatir, aku akan memuaskanmu,

sampai nggak bisa bangun kan?”

kataku.


“Ya, sampai nggak bisa bangun”

katanya senyum.

 

Kembali kami saling melumat, tanganku meremas buah dadanya yang kembali menegang. Sementara kakinya dijepitkan kepinggangku. Puas dengan itu, aku beranjak dan jongkok diantara pahanya yang kurentangkan dengan tertekuk. Kupegang batang zakarku dan kuarahkan ke lubang vaginanya. Kutatap matanya yang pasrah.

 

“Kita masukkan?”

Tanyaku.

Dia tundukkan kepalanya.

“Yakin?”

Tanyaku lagi.

Dia senyum dan menundukkan lagi kepalanya.

 

Pelan kutempelkan kepala penisku ke birbir vaginanya, kugesek-geseknya sampai ke klitorisnya beberapa kali. Dan..

“Akhh..”

Erangnya

 

Dia langsung mengerang ketika kepala penisku memasuki lubang vaginanya. Tangannya langsung menangkap pantatku.

 

“Terus.. Sayang.. Masukkan semuanya.. Akhh.. Enak banget..”

erangnya terus sementara batang penisku masuk setengah.

 

Kulihat bibir vaginanya semakin membuka lebar. Jepitan vaginanya sangat ketat seolah tidak mengijinkan penisku masuk lebih dalam.

 

“Akhh.. Enak sayangg”

Kataku

Aku tak tahan rasanya.

 

Kuhentikan tekananku agar vaginanya menyesuaikan dengan ukuran penisku yang besarnya diatas rata-rata Indonesian. Kulumat lagi bibirnya yang mendesah-desah. Dia mengangkat kakinya dan menempatkannya diatas pantatku. Dia tekan pantatku yang semakin memperdalam masuknya kontolku ke vaginanya.

 

“Kenapa sih susah masuknya?

Mbak kan sudah nggak perawan?”

Tanyaku heran

karena jepitan vaginanya begitu kuat membuat penisku agak susah masuk semua.

“Tergantung orangnya dong,”

Katanya bangga.


“Ayohh.. Tekan lagi.. Akhh..”

Katanya

kakinya ikut menekan pantatku.


“Okhh.. Stop dulu! Sudah mentok nih..

Ukuran punyamu nggak sesuai dengan tubuhmu..

Aku nggak nyangka sebesar ini. Enak.. Hh..”

Ceracaunya lagi.

 

Vaginanya mengempot seperti menyedot penisku. Tak sabar menerima sensasi itu akhirnya kutekan pantatku sampai masuk semua batang zakarku.

 

“Auwww.. Mas.. Tahan dulu.. Ngilu.. Akhh”

Erangnya

Ia seperti kesakitan.

 

Tapi aku nggak peduli lagi karena terasa tanggung, bless.. Sekh.. Akhirnya batang zakarku amblas seluruhnya.

“Wow.. Akhh..”

Jeritnya tiba tiba

Ia mendekap tubuhku kuat-kuat.

Akhirnya kudiamkan sejenak. Matanya terbalik sampai putihnya saja yang kelihatan.

“Okhh.. Enaknya.. Luar biasa.. Ayo.. Mas.. Ambil. Ambil semuanya.

 Akh.. Puaskan aku. Jangan sisakan sedikitpun..

Sampai nggak bisa bangun.. Akhh”

Erangnya

Ia mulai memutar pinggulnya.

Kuputar putar pantatku yang membuat penisku memutar didalam vaginanya dan tekananku tetap kuat walau sudah amblas semuanya ditelan vaginanya. Rupanya kontolku menabrak semua urat syaraf yang ada di liang vaginanya yang membuatnya kenikmatan.

 

“Enak banget Mas.. Kamu apain siih..?”

Tanyanya

Ia mengerang.

 

Kedua tanganku dengan ketat membetot kedua susunya. Bibirku menyedot bibirnya dan kadang dengan gemas menyedot puting susunya. Dan pantatku tetap dengan kuat menekan vaginanya dengan berputar saja tanpa mengocoknya. Dengan cara begitu rupanya dia senang. Akhirnya kurasakan siraman hangat di kepala penisku. Ternyata dia sudah keluar dengan jurus pembuka ini.

 

“Akhh.. Mas.. Aku keluar..”

Katanya

 

Kedua pahanya mengunci pinggangku dengan kuatnya sampai akhirnya kurasakan melemas dan jatuh terlentang di tempat tidur. Aku yang masih belum apa-apa menarik tubuhnya ke tepi tempat tidur. Setengah badannya ditempat tidur, sementara tepat pantatnya mengganjal di sudut tempat tidur dengan kaki menjuntai ke bawah. Oh indahnya vaginanya menggembung menantang.

Garis belahan vaginanya dari atas sampai kebawah memanjang membelah dua bibir yang menggembung itu. Kuusap-usap lagi dengan jari tengahku mengikuti belahan vagina tersebut. Saat kulihat dia siap, kurarahkan batang kontolku ke lubang vaginanya.

 

“Oohh.. Mas.. Ampun.. Masshh.. Biarlah aku jadi budakmu,

asal kau bayar dengan kontolmu..”

Katanya

Ia memasrahkan diri saking nikmatnya.


“Makan semuanya.. Akhh.. Ambil.. Ambil vaginaku.. Mas..”

Katanya

Terputus - putus karena hentakan pantatku sangat cepat.

 

Seperti piston begitu penisku keluar masuk vaginanya sambil mengeluarkan suara berdecak-decak membuat badannya terlonjak-lonjak di tempat tidur. Kedua tangannya mencengkram kasur dan dia berusaha menegakkan kepalanya melihat keluar masuknya kontolku di vaginanya.

Wajahnya seperti mau menangis padahal karena merasakan nikmat yang belum pernah dia dapatkan. Tak berapa lama kemabali kurasakan kepala kontolku disiram cairan hangat di dalam vaginanya.

 

“Akhh.. Aku keluar lagi Mas.. Kau hebat.. Belum apa-apa”

Katanya

Ia memuji karena beroleh kepuasan yang luar biasa.

 

Sebenarnya aku telah dipuncak gairah, tapi karena timingnya nggak tepat agar bersamaan keluar, akhirnya kukendorkan lagi, biarlah dia orgasme berikutnya agar kami sama-sama keluar, pikirku. Masih setengah badannya di tempat tidur, kubalikkan tubuhnya sehingga pantatnya tertungging dan kaki tertekuk ke bawah sementara buah dadanya tergencet tubuhnya dengan tempat tidur.

Posisi ini sangat menantang, pantatnya bulat padat berisi dengan gundukan vaginanya terjepit di batang pahanya yang padat. Klitorisnya mengintip di celah vaginanya yang terjepit itu dengan genit. Dengan dua tangan kubuka bongkahan pantatnya dan agak menekan sehingga vaginanya keluar dari persembunyiannya. Lubang vaginanya langsung mencuat ke atas mengundang batang zakarku untuk memasukinya. Kutempelkan kepala penisku tepat di lubang vaginanya, lalu kutekan yang diiringi desisan yang keluar dari mulut kami berdua. Bless.. Bless.. Suara batang zakarku menelusuri liang vaginanya yang becek.

 

“Aukh.. Nikmat..”

Erangnya.

 

Kutekan terus pantatku sampai amblas semua batang zakarku. Kemudian kususupkan tanganku meraih susunya yang tergencet tempat tidur. Setelah kubetot dua-duanya, kuciumi sebentar punggungnya dan tengkuknya. Perlahan kugoyayang pantatku sehingga penisku keluar masuk vaginanya. Kuhentak-hentakkan pantatku sambil memeluknya dengan kuat.

 

“Okhh.. Mas.. Kau pintar sekali.. Nyaman bangat posisi gini..”

Erangnya mendesah-desah.

 

Terus kupercepat kocokan penisku di vaginanya yang banjir. Sebenarnya tadi dia mau membersihkannya, tapi kularang, biar bunyi, kataku. Sepertinya dia sudah semakin puncak, pantatnya semakin dia tunggingkan menyambut sodokan penisku.

 

“Ayohh.. Jantanku..

Semakin kuat.. Ayoh.. Puaskan aku.”

Katanya

Ia sangat bergairah.


“Aku janji akan memberi apa yang kamu mau asal yang

 satu ini sel`lu tersedia untukku,”

Katanya lagi

Ia semakin ngawur.

 

Memang kalau orang menemukan sesuatu yang membuatnya bahagia, akan bertekuk lutut di hadapannya. Kurasakan waktuku sudah dekat, kupercepat kocokan penisku di vaginanya, semakin cepat, cepat, dan tiba-tiba kutangkap kuat buah dadanya dan mendekapkan dadaku ke punggungnya, sementara tangannya menangkap pantatku dan mengangkat kepalanya. Sodokan terakhir kuhentak sekuat-kuatnya yang disambut dengan tunggingan pantatnya dan..

 

“Akhh.. Aku keluar.. Sayang.. Akh. Akh..”

Erangku

 

Aku melepas spermaku yang muncrat kuat memenuhi rahimnya sampai terasa banjir di seluruh liang vaginanya.

“Okh.. Enaknya..”

Katanya

mengakhiri sisa-sisa orgasmenya.


“Akh.. Sungguh kamu luar biasa Mas..”

Katanya

Ekspresin lega di wajahnya.

 

Sementara penisku masih tertancap di vaginanya dan tubuhku masih menindih tubuhnya yang tengkurap. Setelah kami tenang, kucoba mencabut penisku dari jepitan veginanya yang masih terasa kuat menjepit. Bunyi plok, terdengar katika kepala penisku tercabut dari lubang vaginanya. Kami merubah posisi rebahan di tempat tidur dengan kepalanya bersandar di dadaku.

 

“Makasih ya mas, belum pernah aku merasa sepuas ini,”

Katanya bahagia.


“Emangnya suamimu gimana?”

Tanyaku

Aku mencoba menyelidiki.


“Sebenarnya aku nggak mau kita membicarakan itu,

cukup kita berdua saja,”

Katanya.


“Oke, nggak apa-apa”

kataku.

 

Demikianlah dari siang sampai sore kami melakukannya seolah tidak pernah puas. Benar permintaannya terpenuhi. Jadilah lemas semua badannya ketika pulang tetapi membawa sejuta kenikmatan.

Setelah nafasnya agak tenang, aku menindihnya dan memandangi wajahnya yang mengekspresikan kepuasaan. Sementara kontolku yang tegang mengganjal di bibir vaginanya yang licin dan hangat.

 

“Enak sayang?”

kutanya dengan senyum.


“Iyahh.. Enak banget..

Sentuhanmu begitu indah dan nakal,”

katanya dengan senyum juga.


“Masih ada yang lebih indah”

kataku.


“Ya, aku mau lebih lagi, aku mau lebih,”

katanya.


“Berapa yang kamu mau?”

tantangku.


“Sampai nggak bisa bangun, apa kau kuat?”

tantangnya balik.


“Aku masih orisinil, jangan kuatir, aku akan memuaskanmu,

sampai nggak bisa bangun kan?”

kataku.


“Ya, sampai nggak bisa bangun”

katanya senyum.

 

Kembali kami saling melumat, tanganku meremas buah dadanya yang kembali menegang. Sementara kakinya dijepitkan kepinggangku. Puas dengan itu, aku beranjak dan jongkok diantara pahanya yang kurentangkan dengan tertekuk. Kupegang batang zakarku dan kuarahkan ke lubang vaginanya. Kutatap matanya yang pasrah.

 

“Kita masukkan?”

Tanyaku.

Dia tundukkan kepalanya.

“Yakin?”

Tanyaku lagi.

Dia senyum dan menundukkan lagi kepalanya.

 

Pelan kutempelkan kepala penisku ke birbir vaginanya, kugesek-geseknya sampai ke klitorisnya beberapa kali. Dan..

“Akhh..”

Erangnya

 

Dia langsung mengerang ketika kepala penisku memasuki lubang vaginanya. Tangannya langsung menangkap pantatku.

 

“Terus.. Sayang.. Masukkan semuanya.. Akhh.. Enak banget..”

erangnya terus sementara batang penisku masuk setengah.

 

Kulihat bibir vaginanya semakin membuka lebar. Jepitan vaginanya sangat ketat seolah tidak mengijinkan penisku masuk lebih dalam.

 

“Akhh.. Enak sayangg”

Kataku

Aku tak tahan rasanya.

 

Kuhentikan tekananku agar vaginanya menyesuaikan dengan ukuran penisku yang besarnya diatas rata-rata Indonesian. Kulumat lagi bibirnya yang mendesah-desah. Dia mengangkat kakinya dan menempatkannya diatas pantatku. Dia tekan pantatku yang semakin memperdalam masuknya kontolku ke vaginanya.

 

“Kenapa sih susah masuknya?

Mbak kan sudah nggak perawan?”

Tanyaku heran

karena jepitan vaginanya begitu kuat membuat penisku agak susah masuk semua.

“Tergantung orangnya dong,”

Katanya bangga.


“Ayohh.. Tekan lagi.. Akhh..”

Katanya

kakinya ikut menekan pantatku.


“Okhh.. Stop dulu! Sudah mentok nih..

Ukuran punyamu nggak sesuai dengan tubuhmu..

Aku nggak nyangka sebesar ini. Enak.. Hh..”

Ceracaunya lagi.

 

Vaginanya mengempot seperti menyedot penisku. Tak sabar menerima sensasi itu akhirnya kutekan pantatku sampai masuk semua batang zakarku.

 

“Auwww.. Mas.. Tahan dulu.. Ngilu.. Akhh”

Erangnya

Ia seperti kesakitan.

 

Tapi aku nggak peduli lagi karena terasa tanggung, bless.. Sekh.. Akhirnya batang zakarku amblas seluruhnya.

“Wow.. Akhh..”

Jeritnya tiba tiba

Ia mendekap tubuhku kuat-kuat.

Akhirnya kudiamkan sejenak. Matanya terbalik sampai putihnya saja yang kelihatan.

“Okhh.. Enaknya.. Luar biasa.. Ayo.. Mas.. Ambil. Ambil semuanya.

 Akh.. Puaskan aku. Jangan sisakan sedikitpun..

Sampai nggak bisa bangun.. Akhh”

Erangnya

Ia mulai memutar pinggulnya.

Kuputar putar pantatku yang membuat penisku memutar didalam vaginanya dan tekananku tetap kuat walau sudah amblas semuanya ditelan vaginanya. Rupanya kontolku menabrak semua urat syaraf yang ada di liang vaginanya yang membuatnya kenikmatan.

 

“Enak banget Mas.. Kamu apain siih..?”

Tanyanya

Ia mengerang.

 

Kedua tanganku dengan ketat membetot kedua susunya. Bibirku menyedot bibirnya dan kadang dengan gemas menyedot puting susunya. Dan pantatku tetap dengan kuat menekan vaginanya dengan berputar saja tanpa mengocoknya. Dengan cara begitu rupanya dia senang. Akhirnya kurasakan siraman hangat di kepala penisku. Ternyata dia sudah keluar dengan jurus pembuka ini.

 

“Akhh.. Mas.. Aku keluar..”

Katanya

 

Kedua pahanya mengunci pinggangku dengan kuatnya sampai akhirnya kurasakan melemas dan jatuh terlentang di tempat tidur. Aku yang masih belum apa-apa menarik tubuhnya ke tepi tempat tidur. Setengah badannya ditempat tidur, sementara tepat pantatnya mengganjal di sudut tempat tidur dengan kaki menjuntai ke bawah. Oh indahnya vaginanya menggembung menantang.

Garis belahan vaginanya dari atas sampai kebawah memanjang membelah dua bibir yang menggembung itu. Kuusap-usap lagi dengan jari tengahku mengikuti belahan vagina tersebut. Saat kulihat dia siap, kurarahkan batang kontolku ke lubang vaginanya.

 

“Oohh.. Mas.. Ampun.. Masshh.. Biarlah aku jadi budakmu,

asal kau bayar dengan kontolmu..”

Katanya

Ia memasrahkan diri saking nikmatnya.


“Makan semuanya.. Akhh.. Ambil.. Ambil vaginaku.. Mas..”

Katanya

Terputus - putus karena hentakan pantatku sangat cepat.

 

Seperti piston begitu penisku keluar masuk vaginanya sambil mengeluarkan suara berdecak-decak membuat badannya terlonjak-lonjak di tempat tidur. Kedua tangannya mencengkram kasur dan dia berusaha menegakkan kepalanya melihat keluar masuknya kontolku di vaginanya.

Wajahnya seperti mau menangis padahal karena merasakan nikmat yang belum pernah dia dapatkan. Tak berapa lama kemabali kurasakan kepala kontolku disiram cairan hangat di dalam vaginanya.

 

“Akhh.. Aku keluar lagi Mas.. Kau hebat.. Belum apa-apa”

Katanya

Ia memuji karena beroleh kepuasan yang luar biasa.

 

Sebenarnya aku telah dipuncak gairah, tapi karena timingnya nggak tepat agar bersamaan keluar, akhirnya kukendorkan lagi, biarlah dia orgasme berikutnya agar kami sama-sama keluar, pikirku. Masih setengah badannya di tempat tidur, kubalikkan tubuhnya sehingga pantatnya tertungging dan kaki tertekuk ke bawah sementara buah dadanya tergencet tubuhnya dengan tempat tidur.

Posisi ini sangat menantang, pantatnya bulat padat berisi dengan gundukan vaginanya terjepit di batang pahanya yang padat. Klitorisnya mengintip di celah vaginanya yang terjepit itu dengan genit. Dengan dua tangan kubuka bongkahan pantatnya dan agak menekan sehingga vaginanya keluar dari persembunyiannya. Lubang vaginanya langsung mencuat ke atas mengundang batang zakarku untuk memasukinya. Kutempelkan kepala penisku tepat di lubang vaginanya, lalu kutekan yang diiringi desisan yang keluar dari mulut kami berdua. Bless.. Bless.. Suara batang zakarku menelusuri liang vaginanya yang becek.

 

“Aukh.. Nikmat..”

Erangnya.

 

Kutekan terus pantatku sampai amblas semua batang zakarku. Kemudian kususupkan tanganku meraih susunya yang tergencet tempat tidur. Setelah kubetot dua-duanya, kuciumi sebentar punggungnya dan tengkuknya. Perlahan kugoyayang pantatku sehingga penisku keluar masuk vaginanya. Kuhentak-hentakkan pantatku sambil memeluknya dengan kuat.

 

“Okhh.. Mas.. Kau pintar sekali.. Nyaman bangat posisi gini..”

Erangnya mendesah-desah.

 

Terus kupercepat kocokan penisku di vaginanya yang banjir. Sebenarnya tadi dia mau membersihkannya, tapi kularang, biar bunyi, kataku. Sepertinya dia sudah semakin puncak, pantatnya semakin dia tunggingkan menyambut sodokan penisku.

 

“Ayohh.. Jantanku..

Semakin kuat.. Ayoh.. Puaskan aku.”

Katanya

Ia sangat bergairah.


“Aku janji akan memberi apa yang kamu mau asal yang

 satu ini sel`lu tersedia untukku,”

Katanya lagi

Ia semakin ngawur.

 

Memang kalau orang menemukan sesuatu yang membuatnya bahagia, akan bertekuk lutut di hadapannya. Kurasakan waktuku sudah dekat, kupercepat kocokan penisku di vaginanya, semakin cepat, cepat, dan tiba-tiba kutangkap kuat buah dadanya dan mendekapkan dadaku ke punggungnya, sementara tangannya menangkap pantatku dan mengangkat kepalanya. Sodokan terakhir kuhentak sekuat-kuatnya yang disambut dengan tunggingan pantatnya dan..

 

“Akhh.. Aku keluar.. Sayang.. Akh. Akh..”

Erangku

 

Aku melepas spermaku yang muncrat kuat memenuhi rahimnya sampai terasa banjir di seluruh liang vaginanya.

“Okh.. Enaknya..”

Katanya

mengakhiri sisa-sisa orgasmenya.


“Akh.. Sungguh kamu luar biasa Mas..”

Katanya

Ekspresin lega di wajahnya.

 

Sementara penisku masih tertancap di vaginanya dan tubuhku masih menindih tubuhnya yang tengkurap. Setelah kami tenang, kucoba mencabut penisku dari jepitan veginanya yang masih terasa kuat menjepit. Bunyi plok, terdengar katika kepala penisku tercabut dari lubang vaginanya. Kami merubah posisi rebahan di tempat tidur dengan kepalanya bersandar di dadaku.

 

“Makasih ya mas, belum pernah aku merasa sepuas ini,”

Katanya bahagia.


“Emangnya suamimu gimana?”

Tanyaku

Aku mencoba menyelidiki.


“Sebenarnya aku nggak mau kita membicarakan itu,

cukup kita berdua saja,”

Katanya.


“Oke, nggak apa-apa”

kataku.

 

Demikianlah dari siang sampai sore kami melakukannya seolah tidak pernah puas. Benar permintaannya terpenuhi. Jadilah lemas semua badannya ketika pulang tetapi membawa sejuta kenikmatan.