Nama aku Agus, aku asli anak Bandung (Jawa Barat). Sedangkan nama gadis itu Putri asal dari Bandung juga. Aku kenal dia selama kurang lebih 2 bulan lamanya, aku dengan Putri pulang dari kuliah barengan seperti biasanya. Karena hampir setiap hari aku mengantar dia untuk pulang.
Setelah mengantarnya dan mulai
beranjak pergi, tiba-tiba Putri memanggilku,
“AGUS... KESINI BENTAR”,
Katanya
langkahku terhenti dan membalikan badan untuk menghampirinya. dan dia berbisik lembut di telinguku
“BEB, KE RUMAH AKU MAIN YUK,
MUMPUNG DI DALAM NGAK ADA
SIAPA-SIAPA TUH”
Ajaknya
Tidak menolak ajakannya, lalu aku melangkah
lagi menuju ke rumahnya. Kemudian aku dipersilakan duduk sambil nonton TV, dan
Putri ngomong sambil berjalan menjauh
“SEBENTAR YAH BEB,
AKU GANTI BAJU DULU.”
Katanya
Cerita Dewasa 18 Tahun ke Atas Ngentot Mama Di Taman
Setelah selesai ganti baju yang super seksi, kemudian Putri datang dengan membawa air minum dan duduk di sampingku.“ NIH BEB, MINUM BUAT
KAMU AKU YG BIKININ"
Ucapnya
Ia menyodorkan Jus Jeruk.
Karena aku berstatus pacaran dengannya, aku mencium bibir Putri, dan dia hanya tertunduk malu sambil berkata
“IHHH.. JANGAN GITU AH BEB..”
Katanya
Lalu aku bilang !!!
“PUTRI.. KAMU ITU CANTIK DEH
KALAU PIPI KAMU MERAH..”
Kataku
dia menyubitku-nyubitku berkat gombalanku
itu.
“AWWWW....
ADUH.. SAKIT LAH SAYANG.”
Kataku
Begitu mesranya kami berdua di rumah itu, yang saling cipokan dan raba-raba kesana kemari. Tanpa memikirkan hal apapun aku relakan kemaluanku dilihat sama Putri, dan dia bilang
“LUCU YA BENTUKNYA”
Katanya
Lalu dia merebahkan badannya di kursi panjang
tempatku duduk, dan dia menindihku, menciumi aku, menyodorkan tokednya ke
wajahku. Susunya sih masih kecil seukuran dengan kepalan tangan. aku julurkan
lidahku ke atas dan ke bawah untuk memainkan putingnya yg masih kecil itu.
Apalagi payudaranya semakin lama semakin mengeras dan kepalaku semakin ditekan
pakai payudaranya, sambil memanggil-manggil namaku
“TERUS... TERUS SAYANG”
katanya
Tangan Putri yang sebelah kiri
memegang pundakku sedangkan tangan yang sebelahnya lagi menuntun kemaluanku
yang tadi dikocok-kocoknya untuk dimasukan ke dalam vagina.
“BEB... SIAP NGAK...? “
Tanyanya
“TENTU DONG SAYANG"
Ucapku mesra
Cerita Dewasa 18 Tahun ke Atas Ngentot Mama Di Taman
Aku seolah-olah pasrah dengan apa yang aku
lakukan oleh Putri dari permainan sex yang di pimpin oleh dia itu. Begitu ujung
kepala kontolku sudah terasa di bagian bibir memeknya, maka “Blesssss...” Masuk
lah batang penis itu ke dalam lubang memeknya yang sempit tersebut.
Kemudian aku perlahan-lahan
menaik-turunkan pinggangku berkali-kali, sambil memasukan penisku lebih dalam
lagi, kebetulan tidak terdengar desahan dari suara Putri. Tetapi hanya
bisikan-bisikan mesra yang meminta agar aku memperdalam “galiannya”, saking
begitu nikmatnya Putri memejamkan kedua matanya dan meminta lebih dalam lagi
untuk menusuk memeknya.
“BEB... TERUS... TERUS...
LEBIH DALAM LAGI”
Komentarnya
Seolah olah memintaku mempercepat
tempo gerakan
“CEPATIN DIKIT DONG BEB,
JANGAN LESU GITU IIIHH..”
Katanya
Ia memegang pantatku dan menggoyang-goyangkannya.
Setelah aku menusuk lubang memeknya lebih dalam, maka mulailah terdengar desah-desahnnya yang lembut di telingku.
“AHHHH... AHHH... "
Rintihannya merdu
Ntah kenapa saat aku mendengar suaranya wanita seperti itu, akupun menjadi tambah merangsang, dan entah kenapa pula wanita selalu mempunyai ciri khas desahan ketika sedang bermain sex" pikirku dalam hati sambil terus menggoyang isi dalam memeknya. Detik demi detik, menit demi menit, waktu demi waktu, aku usahakan seluruh tubuhku untuk menggenjotnya agar kami sama-sama merasakan kepuasan.
Cerita Dewasa 18 Tahun ke ibu pengemis bersedia melayaniku hingga puas
Aku seolah-olah pasrah dengan apa
yang aku lakukan oleh Putri dari permainan sex yang di pimpin oleh dia itu. Begitu
ujung kepala kontolku sudah terasa di bagian bibir memeknya, maka “Blesssss...”
Masuk lah batang penis itu ke dalam lubang memeknya yang sempit tersebut.
Kemudian aku perlahan-lahan menaik-turunkan pinggangku berkali-kali, sambil
memasukan penisku lebih dalam lagi, kebetulan tidak terdengar desahan dari
suara Putri. Tetapi hanya bisikan-bisikan mesra yang meminta agar aku
memperdalam “galiannya”, saking begitu nikmatnya Putri memejamkan kedua matanya
dan meminta lebih dalam lagi untuk menusuk memeknya.
“BEB... TERUS... TERUS...
LEBIH DALAM LAGI”
Komentarnya
Seolah olah memintaku mempercepat
tempo gerakan
“CEPATIN DIKIT DONG BEB,
JANGAN LESU GITU IIIHH..”
Katanya
Ia memegang pantatku dan menggoyang-goyangkannya.
Setelah aku menusuk lubang memeknya lebih dalam, maka mulailah terdengar desah-desahnnya yang lembut di telingku.
“AHHHH...
AHHH... "
Rintihannya merdu
Ntah kenapa saat aku mendengar suaranya wanita seperti itu, akupun menjadi
tambah merangsang, dan entah kenapa pula wanita selalu mempunyai ciri khas
desahan ketika sedang bermain sex" pikirku dalam hati sambil terus
menggoyang isi dalam memeknya. Detik demi detik, menit demi menit, waktu demi
waktu, aku usahakan seluruh tubuhku untuk menggenjotnya agar kami sama-sama
merasakan kepuasan.
Hingga di akhir menit-menit terakhir permainan sex ini, aku memberi dia kode
bahwa aku akan memuncratkan sperma.
BEB... ADUH... INI NIH...
ADUUHHHH BUANG KEMANA YA...?”
Tanyaku kepadanya
CABUT DULU BEB"
Ucapnya
Begitu aku cabut, dan Putri mulai berjongkok sambil memegang batang penisku
yang sekalian di arahkannya ke lubang mulutnya.
“AAAAAAAAAAAAAAAA... "
Suaranya terdengar
Ia menganga menanti spermaku ngucur di
mulutnya.
Aku kocok terus penisku sampai aku mengeluarkan sperma" Croot.. Crot... Crot..." Semburan kencang menyembur mulut dan mukanya.
" UEEENAAAAKKKKK.... HMMMMM"
katanya
Setelah sperma habis di sedot
dia, aku mulai membaringkan diri di atas sofa yang ditemani di sebelahnya.
“GIMANA BEB... SERU GAK ?”
Tanyaku
“ HMMMM...
MANTAP BANGET MALAH BEB"
Komentarnya
Ia terlihat senang dari permainanku
“ KALAU BESOK-BESOK MAU LAGI,
PANGGIL AKU AJA YA BEB. APALAGI KALAU
NGAK ADA ORANG DI RUMAH AKU PASTI DATANG KOK"
Ucapku tersenyum
“HUUUUUU...
DASAR
MAUNYA YANG ENAK AJA"
Ucapnya
ia mencubit pipiku.
Setelah puas berbincang-bincang kecil, kami memakai kembali semua pakaian yang terlepas tadi dan dilanjutkan dengan menonton TV. Aku berada di rumahnya hingga sore hari, dan tidak ada tanda-tanda orang tuanya akan datang. Sebenarnya aku mau ngewe lagi dengannya, tetapi takut ketahuan, dan aku mengurungkan niat tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar