CERITA DEWASA

# SELAMAT DATANG DI BLOGGER CERITA DEWASA. BLOGGER INI HANYA KHUSUS USIA 21 KE ATAS

Rabu, 21 Oktober 2020

PEMBANTU YANG SEKSI

 

Di sebuah rumah di kota Papua, terdapat laki-laki muda yang masih single. Pria tersebut bernama Boy (samaran). Perawakannya ganteng dan berbody atletis, berkulit putih dan memiliki batang kemaluan yang besar dan panjang, dengan panjang 18 cm dan diameter 5 cm. Dia mempunyai libido sex yang tinggi, tidak jarang melakukan onani sampai setiap hari jika sedang bernafsu. Di rumahnya dia ditemani 3 orang pembatu yang masih muda dan seksi.

Pembantunya semua wanita, yang pertama (dari umur), Mirna asal Malang, umurnya 25 tahun, sudah menikah (suaminya tetap di Malang) dan mempunyai dua orang anak. Walau sudah menikah, tubuhnya masih bagus, body seksi dan kulitnya putih susu. Payudaranya masih kencang, berisi, dan montok dengan ukuran 36B.

Lubang kemaluannya masih rapat walau sudah pernah melahirkan 2 anak. Kedua, Marni asal Lumajang, status janda tanpa anak (cerai),
umur 19 tahun, tubuhnya tinggi sekitar 175 cm. Bodynya seksi, payudaranya berukuran 36B juga tapi sudah menggantung, alat vitalnya bagus dan sedikit sudah longgar, tapi masih enak, rapih karena bulu kemaluannya dicukur habis. Ketiga, Parni asal Jember, umur 16 tahun belum menikah tapi sudah tidak perawan lagi, tubuhnya biasa dibandingkan dengan yang lain, tetapi sangat menggairahkan. Payudaranya besar berukuran 39A, kulitnya putih dan liang senggamanya masih sempit

(baru satu kali melakukan hubungan sex).

PEMBANTU YANG SEKSI

 

CERITANYA BEGINI


Hari kamis aku pulang kerja lebih awal, tetapi Aku sampai di rumahku  baru sore hari, karena aku tadi bersama temanku nonton film biru dulu di kantorku (ruanganku). Setelah sampai di rumah, Aku ingin langsung masuk kamar untuk melepaskan nafsuku yang terbendung dengan melakukan onani. Tetapi ketika hendak masuk kamar, aku melihat pembantu-pembatuku bersenda gurau dengan menggenakan baju yang seksi, dengan hanya memakai rok mini dan atasannya "you can see". Aku memperhatikan senda gurau pembantuku yang bercanda dengan memegang payudara temannya. Otakku cepat berpikir kotor, apalagi sudah dari tadi aku sedang bernafsu.

Aku berjalan mendekati pembantuku yang berada di taman belakang, aku mengendap-ngendap mendekati Marni yang paling dekat dan membelakangiiku. Setelah dekat, kupeluk tubuh Marni yang berdiri dan langsung bibirku bergerilya di leher Marni.

"Tuann.. lepaskan Tuan, saya pembantu Tuan.."

Katanya


Tapi Aku tetap acuh saja dan terus menciumi leher bagian belakang milik Marni, sedangkan yang lain hanya diam saja ketakutan.


"Aug..!"

Desah Marni

Saatku mulai meremas payudara miliknya.


"Kamu semua harus melayaniku,

aku sedang ingin bercinta..!"

Kataku

 

Seraya melepaskan pelukanku tapi tidak melepaskan genggamanku di tangan Marni.

"Tappii.. Tuuan.."

Jawab mereka ketakutan.


"Tidak ada tapi-tapian.."

Jawabku

Aku kembali memeluk Marni dan mulai menciumnya.


"Augghh.."

Desah Marni

Saat tanganku menyelinap ke selangkangannya dengan mereka tetap berciuman.

 

Sementara Parni dan Mirna hanya melihatnya tanpa berkedip, tanganku pun mulai masuk ke dalam roknya masing-masing. Ciumanku mulai turun ke arah payudara milik Marni, ku kecup payudara Marni walau masih tebungkus BH dan kaosnya, sedangkan tanganku meremas-remas susunya yang kiri dan tanganku yang satunya sudah berhasil melewati CD-nya.

"Augh.."

Desah Marni.
Dibuka bajunya dan BH-nya,

 

"Wau besar juga susumu Mar.."

Kataku

Tanganku memainkan susu Marni dan memelintir puting susunya.


"Ah, Tuaan bisaa aja, ayo dong nyusu duluu.. augh..!"

Jawab Marni

Ia mendorong kepalaku higga susunya langsung tertelan mulutku.


"Augghh.."

Desah Marni

Ia merintih kenikmatan.

 

Sedang tangannya Marni masuk ke celanaku dan langsung mengocok batang kejantananku.
Dijilat dan dihisap payudara Marni, tangannya meremas serta mempermainkan puting susunya, kadang digigit dan disedot payudara Marni.


"Auughh..!"

Marni berteriak kencang

Saat susunya disedot habis dan tanganku masuk ke liang senggamanya.


Ciumanku turun setelah puas menyusu pada Marni, kujilat perut Marni dan membuka roknya. Setelah terbuka, terlihat paha putih dan liang senggamanya yang telah basah yang sangat membuat nasfuku bertambah. Sedangkan Mirna dan Parni sudah telanjang bulat dan melakukan masturbasi sendiri sambil melihat tuannya bercinta dengan temannya. ku ciumi bibir kemaluan Marni yang masih terbungkus CD.


"Augghh.."

Desah Marni tidak kuat.


Karena tidak kuat lagi, Marni mendorong kepalaku dan langsung menurunkan CD-nya, setelah itu di dorong masuk kepalaku ke liang senggamanya.


"Auughh.. ughh.."

Desahku saat lidahku menjilati bibir kemaluannya.


Lidahku semakin liar saja, kumasukkan lidahku ke liang itu dan kujilati semua dinding kemaluan itu tanpa ada sedikitpun yang terlewati. Klitorisnya pun tidak ketinggalan ku gigit dan kujilati.


"Aauugghh.. aagghh..!"

Desah Marni.
Lidahku terus menjilati bagian dalam vagina Marni.

 

Marni mulai mengejang bagai tersambar petir jilatan lidahku. Tangannya mulai menjabak rambutku, tapi aku tidak marah dan sebaliknya malah mempercepat jilatan lidahku.


"Aagghh.. aku mau keeluu..

uuaarr.. Tuua.. an.."

Rintih Marni.

Ku jilati terus Marni dengan lidahku, dan akhirnya, "Croott.. crroott..!" cairan kental, panas, dan asin keluar dengan deras di lidahku, kujilati cairan itu dan kutelan. Setelah itu aku berjalan ke arah Parni yang sedang tiduran dan masturbasi. Ku tidurinya langsung tubuh Marni, kucium payudaranya yang sudah mengeras. kujilat dan kugigit puting susu Parni dan Parni hanya mendesah saja, tapi tangannya masih di dalam liang kemaluannya. Sedangkan Marni masih menjilati tangannya yang habis membersihkan cairan yang keluar dari lubang senggamanya. Tanganku bergerak turun membelai semua sudut pahanya dan jilatanku mulai turun dari payudara Parni.

Setelah puas menjilati bagian bawah dari payudara Parni (perut dan sekitarnya), Bonsa mulai memasukkan lidahnya ke liang kemaluan Parni yang sudah banjir.


"Aaugghh..!"

Desah Parni

Ketika lidahku menjilati dinding kemaluannya.


Tangan Parni meremas susunya sendiri menahan geli dan nikmat, dipelintir-pelintir sendiri puting susunya. Lidahku kutarik keluar dan kugantikan tanganku, langsung masuk tiga jari sekaligus dan mulutku beraksi lagi di susu Parni.


"Auugghh.. aagghh.. ugghh.. ugh..!"

Desah Parni

Ia bergerak ke kanan ke kiri, menahan nikmat yang luar biasa.

"Aagghh.. Parni.., mau.. kee.. luar Tuaa.. ann..!"

Teriak Parni

Ia memasukkan tangannya ke liang senggamanya.

Dengan maksud membantu mempercepat keluar karena aku mengetahui Parni mau keluar, tanganku ku ganti dengan lidahku dan tanganku memelintir serta meremas payudara Parni. "Aaaghh.. Parni.. keluu.. uarr..! Croott.. ccrroott..!" cairan panas membasahi lagi lidah Bonsa dan langsung Bonsa bersihkan serta menelannya (prinsip Bonsa menelan cairan dari kemaluan wanita adalah dapat membuat awet muda). Parni lemas sekitika, dia hanya meremas pelan buah dadanya, dan Bonsa mengecup bibir Parni.

Kemudian Bonsa bergerak ke Mirna yang sedang berciuman dengan Marni temannya. Kaki Mirna sudah terbuka lebar dan terlihat lubang kemaluannya yang merah menyala, memperlihatkan banjir oleh cairan kental. Tangan Mirna terus meremas-remas payudara Marni dan demikian sebaliknya. Karena sudah terbuka kaki Mirna, maka Bonsa berlutut dan langsung menancapkan lidahnya ke liang milik Mirna.


"Agghh..!"

Desah Mirna

saat lidahku sudah menjilati liangnya dan juga menghisap klitorisnya.


Mirna dan Marni terus berciuman, sedangkan Parni melakukan masturbasi lagi.aku terus menjilati dan memasukkan tangaku ke kemaluan Mirna, kujilat dan kuhisap terus sampai Mirna berhenti berciuman dan mengejang. Tubuhnya bergerak ke kanan dan ke kiri. Tangan Marni meremas susu Mirna, dan mulutku menjilati susunya yang sebelah lagi, sedangkan tangannya masuk ke kemaluannya sendiri sambil dimaju-mundurkan.


"Aagh.. uugghh.. saya mau.. keluar Tuu.. ann..!"

jerit Mirna.

Aku masih terus menjilati dengan cepat dan terus bertambah cepat.


"Ccrrott.. ccrroott..!" keluar cairan panas membasahi lidah dan wajah Bonsa lagi, dan seperti sebelumnya, dijilati dan ditelan cairan yang keluar dari kemaluan Mirna. Setelah selesai menjilati kemaluan Mirna, Bonsa menarik tangan Marni dan menyuruhnya berposisi nungging atau doggy style. Dipukul pantat Marni dengan batang kejantanannya dan tangannya meremas susu Marni agar membangkitkan rangsangan lagi. Setelah terlihat merekah lubang kemaluan Marni, batang keperkasaan Bonsa pun langsung ditancapkan ke vagina Marni.


"Aaagghh..!"

Desah Marni

Saat batang kejantananku masuk semua ke lubang senggamanya.


Aku pun mulai memompa secara teratur dan stabil, diselingi hentakan-hentakan yang tiba-tiba,

 

"Aaagghh..!"

Desah Marni.


Aku terus memompa dan sekarang mulai bertambah cepat, karena melihat Marni yang kepalanya mendangak ke atas dan berteriak semakin keras mengucapkan kata-kata kotor.


"Agghh.. Tuan, rudal Tuan ennakk banget..

Saya mau keluar Tuu.. an..!"

Teriak Marni

Aku malah mempercepat sodokanku ke liang senggamanya.

"Aagh.. saya keluu.. arr..!"

Teriak Marni

Tubuh Marni mengejang dan cairan keluar membasahi batang kemaluanku.

 

Dan setelah selesai, Bonsa mencium punggung Marni

 

"Liang kamu juga enak, kapan-kapan

layani tuan lagi ya..?"

Kataku
Marni hanya diam berbaring di rumput dan tangannya meremas susunya sendiri.


Aku merangkak ke arah Parni yang duduk dan sedang masturbasi sendiri, sedangkan Mirna sedang menikmati jilatan lidah Marni yang bangun lagi ke kemaluannya. Diacungkan batang keperkasaanku ke arah Parni dan kusuruh memasukkan ke mulutnya. Parni langsung menyambar batang kemaluan tuannya dan mulai menjilati serta memasukkan ke mulutnya.


"Aagghh..!"

Desahku

 

"Kamu hebat juga ya kalau ngemut beginian..!"

Kataku

Aku memuji hisapan pembantuku.


Parni memang ahli, dia menjilat dari ujung sampai ke buah zakarku, kadang dimasukkan semua batangku ke mulutnya dan disedot serta dimaju-mundurkan mulutnya. Setelah puas dengan kepunyaanku, Parni memintaku memasukkan keperkasaanku ke lubang kenikmatannya. Aku berbaring di rumput dan menyuruh Parni berada di atasku. Parni menuntun batang kejantananku ke liangnya dalam posisi dia duduk di atasku.


"Aggh..!"

Desahku dan Parni

Saat kejantananku masuk ke liang Parni.


aku mendorong pinggulku untuk menekan kemaluanku masuk dan Parni menggoyangkan pinggangnya agar batangku bisa maraba semua bagian dalam vaginanya. Naik turun dan bergoyang memutar Parni untuk mengimbangi sodokan liarku. Tanganku pun meremas susu Parni yang bergoyang mengikuti gerakan Parni.


"Agghh.. uuggkkhh..!"

Desah Parni.


Parni pun terus berteriak mengeluarkan kata-kata kotor dan mendesah ketika dia merasa sudah mau keluar.


"Aaghh.. ruu.. dall.. Tuan.. enak,

saya.. mau.. keluarr..! Enakk..!"
Teriak Parni

Aku mempercepat gerakanku dan demikian juga Parni.

 

"Croott.. croott.." keluar cairan panas yang kali ini lebih panas dari milik Marni ke batang kemaluanku.

"Kamu hebat Parni.."

Kataku

Aku mengecup susu Parni.


"Aghh.. Tuan juga hebat, kontol Tuan enak..!"

Kata Parni


Aku menarik Mirna yang menjilati bibir kemaluan Marni dan kugantikan Parni. Setelah mengistirahatkan kemaluanku, Aku menyuruh Marni menjilati dan menyedot rudalku agar berdiri kembali. Dan setelah berdiri, maka aku memasukkan batang kejantananku ke lubang kenikmatan Mirna dalam posisi tiduran Mirna di bawah dan aku di atas menindih.


"Agghh..!"

Desah Mirna

Saat batang kemaluanku baru masuk setengah.


"Rapet banget lubangmu Mir..!"

Kataku

Ketika agak kesulitan memasukkan seluruh batang kemaluanku.

Kuhentakkan dan kusodok rudalku ke pembatuku, dan secara spontan Mirna berteriak merintih kesakitan karena milikku terlalu besar dan kumasukkan secara paksa.


"Aaghh.. iighh..!"

Teriak Mirna.

 

Aku diamkan sebentar rudalku yang telah masuk ke kemaluan Mirna. Setelah itu mulai kupompa pelan dan semakin lama semakin cepat.


"Aghh.. uugghh.. koonn.. tooll Tuaann.. enakk..!"

Teriak Mirna

Saat sodokanku mulai tambah cepat dan mulut tuannya menghisap susunya.

 

Aku terus menghisap dan memompa cepat rudalnya, dan Mirna mulai bergerak ke kiri ke kanan dan kemaluannya secara spontan mulai menjepit rudal tuannya yang berada di dalam sarangnya.


"Aaaghh, sayaa.. keluarr.. uughh.. ughh..!"

Jeritan Mirna kencang tidak beraturan

Karena nafasnya mulai kehabisan menahan kenikmatan sodokan batang rudalku.

Akhirnya, "Crroott.. ccrroott..!" keluarlah cairan panas ke kemaluan Bonsa, dan cairannya sangat banyak hingga keluar mengalir dari liang senggamanya.

"Boleh juga memek kamu dan susu kamu,

nanti malam ke kamarku..!"

Kataku

Setelah mengecup bibir kemaluan Mirna yang sudah banjir dan masih mengeluarkan cairan.


"Ah Tuan bisa aja, memang saya hebat..?

Nanti malam saya akan jadi pembatu sexx tuan,

dan saya berikan layanan super special dari memek saya ini, Tuan.."

Kata Mirna


Karena masih berdiri tegak dan masih belum ejakulasi, maka Bonsa menyuruh pembantunya bertiga untuk menghisap dan menjilat kemaluannya sampai mengeluarkan sperma. Marni, Parni dan Mirna berebutan menghisap dan memasukkan batang kemaluan tuannya ke mulut mereka. Bonsa sudah merasa mau keluar dan ditariknya kemaluannya sambil mulai mengocok dengan cepat di hadapan wajah pembantu-pembantunya.


"Aaaghh..!"

Desahku

saat aku keluarkan beban sexku yang ada di alat vitalku.


Semburan sperma tadi mengenai wajah Mirna, Parni dan Marni. Karena sperma yang kukeluarkan sangat banyak, maka sampai mengalir ke susu mereka bertiga. Aku menyuruh Parni membersihkan sisa sperma di batang kejantananku dengan mulut Parni, sedangkan Parni membersihkan kemaluanku. Yang lainnya menjilati dan menelan sperma yang mengalir dan menempel di mulut, wajah, dan susu mereka masing-masing.

"Kalian semua hebat dan terima kasih atas pelayanan kalian. Kalian akan mendapatkan bonusku setiap akhir minggu atau semau kalian atau saya. Dan Mirna, jangan lupa nanti malam..!"

Kataku

Aku berjalan mengambil pakaianku dan masuk ke dalam untuk mandi.


"Terimah kasih Tuan telah memuaskan kami, 

dan kami akan mengambil bonus Tuan."

Jawab pembantuku 

ketika melihat aku masuk ke rumah.

 

Mereka bertiga saling mencumbu, dan setelah itu masuk dan mandi bertiga.

TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar