Namaku
Roy,ini ceritaku waktu aku semester I kuliah di salah satu Sekolah kedinasan di
Jakarta. Aku punya pacar yang masih duduk di bangku SMA namanya Mila, kami
jadian pas aku kelas 3 SMA sedangkan Mila baru kelas 2 SMA. Setelah aku kuliah
ternyata beban di kuliah kedinasan lumayan berat,akupun mencari kosan yang
dekat dengan kampusku. Setelah aku kuliah waktuku untuk bertemu dengan Mila
hanya waktu hari jumat,dan malam minggu saja. Mila adalah anak rumahan, dia
dari keluarga yang taat dengan agama jadi aku dan Mila tidak kerpikiran untuk
macam-macam selama pacaran. Paling hanya berciuman saja itupun di moment
tertentu saja. Aku akrab dengan keluarga Mila, mamanya adalah seorang PNS dan
papanya punya usaha percetakan kecil-kecilan. Aku juga tidak ada niat untuk
macam-macam sama Mila karena aku tidak mau merusak pacarku sendiri.
Sampai pada suata hari, tepatnya di hari jumat perjalanan pulang dari kampus
seperti biasanya aku harus melewati kemacetan yang ada diJakarta.Rencana aku
setelah pulang dari kampus mau ke rumah Mila.Agar tidak kesorean sampai di
rumah Mila akupun ojek agar bisa cepat sampai di rumah Mila. Akhirnya sampai
juga dirumah Mila akupun mengetok pintu dan yang membukakan pintu ternyata
adalah Reva adiknya Mila. Reva masih duduk dikelas 3 SMP tetapi kalau
dilihat-lihat wajahnya agak cantik dari Mila tapi kalau masalah body Mila
menang banyak dari adiknya mungkin karena Reva masih kecil.
“Kak Milanya
ada Va?”
kataku
“Kak Milanya kan ke jogja sama mama,
baru saja
berangkat ke stasiun diantar sama papa,
emangnya Kak Edo ngak tau?”
kata Reva
“Ga tuh…sia-sia donk aku cepat
datang agar bisa ketemu Mila”
kataku
“Ya udah masuk aja dulu kak…duduk dulu”
kata Reva
“Iya makasih va”
kataku
Akupun langsung masuk kedalam mengikuti Reva,
aku langsung duduk di sofa sementara Reva ke dapur untuk memebuatkan aku minum
dan akupun mencharge hpku. Dan disaat aku mencoba menelepon Mila aku tak
sengaja melihat gundukan gunung kembar Reva dari dalam tanktopnya. Saat itu
Reva sedang mengerjakan tugasnya sambil tiduran dan aku yang duduk ga begitu
jauh dari Reva bisa melihat dengan jelas gundukan gunung kembar itu.
Selesai menelepon Mila, Akupun iseng bertanya
pada Reva apa yang sedang dia kerjakan. Rupanya dia lagi ngerjain tugas IPA dan
Bahasa Inggris. Akupun menawarkan diri untuk membantu ngerjain tugasnya, Reva
pun mengiyakan. Pas aku lagi asik bantu dia, aku juga lihat sepintas kalau Reva
perhatiannya ke aku agak lain. Perasaanku udah ga enak sebenernya, tapi karena
kuanggap dia adik dari pcarku aku masih santai.Setelah dia mengerjakan tugas
IPAnya, tiba-tiba mamaku telpon menanyakan aku sedang dimana. Aku jawab lagi
dijalan, terpaksa aku berbohong, soalnya mamaku ga setuju hubunganku sama
Mila karena kita beda agama.
Selesai telpon akupun langsung pamit ke Reva. Tapi reva menahanku untuk pulang,
dia memintak untuk membantunya mengerjakan tugas bahasa inggrisnya, dia juga
minta agar aku menemaninya sampai papanya sampai ke rumah. Aduh nih anak ngrepotin
banget kataku dalam hati. Dia juga sempat merayuku dengan suara manjanya dan
samnil memelukku.
“Pliis kak ajarin Reva Bahasa Inggris
ya...”
Kata Reva
“Maaf Reva ini sudah sore nanti kakak
kemaleman sampai rumah”
Kataku
Masih sambil memelukku Reva terus merayu. Dia juga bilang kalau mau ngasih aku
hadiah kalau aku mau membantu dia mengerjakan tugasnya. Dengan berat hati
akhirnya aku putuskan untuk membantu dia, dan tanpa sadar dengan dia tadi
memelukku bikin batang kejantananku berdiri tegak. Pas aku membantu dia
mengerjakan tugasnya, suhu diruangan berasa sangat gerah kemudian aku tanya kok
AC-nya ga hidup, Reva cuma menjawab kalau remote-nya ga ketemu daritadi.Suhu
rdi ruangan semakin gerah akupun meminta izin untuk buka kemejaku supaya ga
terlalu gerah dan aku buka pintu depan rumahnya. Sesekali kulihat Reva yang
terus memperhatikanku, aku juga lihat dia mulai basah keringetan, ketika aku
melihat ke arah tanktopnya yang mulai basah ga sengaja aku lihat pentilnya yang
mulai nyeplak, dan membuat batang kejantananku kembali berontak.
Setengah jam kemudian aku dan Reva selesai ngerjain tugasnya tapi batang
kontolku masih saja tegang karena banyak pemandangan yang seharusnya ga
kulihat. Saat itu posisi dudukku bersila dengan kedua tangan di belakang buat
menahan badan, sontak Reva langsung loncat dan duduk dipangkuanku. Karena kaget
dan panik secara refleks aku langsung mundur mepetin badan ke tembok dan
langsung berdiri sehingga membuat Reva hampir terjatuh.
“Kog berdiri kak, Reva kan cuma
mau ngucapin terima kasih”
Kata Reva
“Habisnya kamu kagetin kakak sih”
Kataku
“Kakak ga suka ya?”
Kata Reva
“Kamu jangan aneh-aneh ya, ntar aku
bilangin ke mama sama
Kak Mila kalau kamu genit sama kakak”
Kataku
“kalau Kakak ga suka kog itu burung
bisa berdiri yak?hahahah…”
Kata Reva
Aku jadi gugup dibuatnya, aku segera
membenarkan posisi kolorku. Kebetulan saat itu aku berdiri tepat di depan muka
Reva. Ketika aku membenarkan posisi kolorku tiba-tiba Reva memegang batang
kontolku dari luar. Aku semakin kaget dibuatnya. Kupegang tangannya.
“Kak Mila sudah pernah pegang
senjata kamu belum kak?”
Kata Reva
Anak ini benar-benar parah kataku dalam hati,
aku mencoba menenangkan diri dan mencoba bertanya pada Reva maunya apa. Dia
cuma menjawab mau ngasih aku hadiah karena telah membantu dia mengerjakan tugas
bahasa inggrisnya. Setelah merasa agak tenang aku kembali duduk di sofa sambil
membereskan tasku tapi kembali reva mengagetkanku dia duduk persis disebelahku
dan wajahnya sangat dekat dengan wajahku.
“Kak ajarin Reva ciuman dong, Reva
pengen
tau rasanya ciuman, aku kan belum
punya pacar jadi belum pernah ciuman”
Kata Reva
“kamu siapa
yang ngajarin begini?”
Kataku
Aku megang tangan Reva.
“Temen-temanku di sekolah udah pada
punya pacar kak,
kalau lihat mereka ciuman sampai pegang-pegangan
Reva Cuma Mupeng aja. Kalau temen-temen pada
cerita juga Reva cuma bengong aja”
Kata Reva
mukanya mulai bete
“terus maunya Reva sekarang apa?”
kataku
Reva ga jawab apa-apa.
Dia cuma
deketin mukanya ke mukaku dan langsung mencium bibirku…… ahhhhh DAMN!!!!!! kali
ini aku ga bisa apa-apa, cuma bisa nurutin maunya setan yang dari tadi udah
gelayutan di batang kontolku. Aku mulai menikmati ciuman sama anak SMP yang
udah duduk dipangkuanku ini, aku mulai mengajarinya French kiss, Reva terlihat
menikmatinya sambil nenutup matanya. Ga lama dia memegang batang kontolku
karena kaget aku langsung melepaskan ciumannya.
Aku kembali bertanya padanya, dia belajar darimana, dia bilang lihat temena
sekolahnya pas ML di depan dia pas belajar kelompok atau di belakang sekolah.
Terus aku tanya ke dia apakah dia mau gitu juga, dan dengan memelas Reva
mintaku agar aku mengajarinya ngentot.
“Kak Reva
pengen banget ngentot nih…
Selama ini cuma bisa nonton temen pada ML sama pacarnya,
kayaknya enak banget. Lihat cuma gemeteran sambil
aku pegang memekku sendiri,
Pliisss kak kasih tau Reva gimana rasanya ML”
Kata Reva
“Ga ya de…kamu itu adik pacarku, aku ga
mau ngerusak kamu…”
Kataku
Tanpa
kusadari resleting celanaku sudah terbuka, dengan paksa Reva melepaskan celana
dan juga kolorku. Dia pura-pura ga denger omonganku barusan dan langsung
masukin batang kontolku ke mulut mungilnya dan sialnya kali ini aku ga bisa
nahan sama sekali, pengalaman sex pertamaku harus kulalui sama anak SMP!!!!!!
Aku udah ga tahu nih anak belajar darimana, aku cuma bisa menikmatinya dan
sekali-sekali kudorong kepala Reva supaya batang kontolku bisa maksimal masuk
ke mulutnya.Kucoba turunin tantopnya dan mulai memilin pentilnya yang masih
kecil tapi udah tegang ga terkendali.
Tak lama kemudian Reva melepaskan kulumanya, dia kembali naik ke pangkuanku dan
menciumiku kembali. Sambil ciuman tanganku sibuk raba sana sini sampe akhirnya
tangan ku masuk ke celana dalem Reva. Pas kuraba bagian memeknya, Reva melenguh
sambil nyiumin leherku…… Ahhhhh, shiiitttttt…… aku benar-benar udah ga tahan
dibuatnya…. akhirnya kubuka semua bajuku dan baju Reva, karena kulihat pintu
depan masih terbuka, sambil tetap ciuman kugendong Reva buat nutup pintu depan.
Kemudian Reva berbisik padaku dan menyuruhku agar membawa dia ke kamar mamanya saja soalnya lebih dingin ada Ac-nya. Sesampainya di kamar kurebahin dia di kasur, lalu kubuka selangkangannya yang masih berbulu jagung. Mulai kujilatin memeknya sampe bener-nener basah, ini anak malah teriak-teriak ga karuan. Takut ketahuan tetangga, reflek kuambil remote TV nyalain TV supaya suara Reva ga menggelegarkedengaran sampai ke tetangga anak SMP yang udah sange dari tadi.
Kulihat mukanya udah merah dengan rambutnya ga karuan lagi. Reva tiba-tiba menarik tubuhku di kasur, Reva menciumiku membabi buta kayak orang kehausan. Sedangkan aku masih sibuk ngisep pentilnya dan jari tanganku mengobok-obok memeknya. Jujur aku belum pernah kayak gini sama sekali, aku cuma melihat dari Film bokep yang pernah kutonton. Reva tambah ga karuan, selangkangannya juga udah mulai merah dan basah luar biasa. Reva pun meminta untuk segera memasukan kontolku ke dalam memeknya. Sambil terus menciumi bibirnya aku mulai mengarahkan batang kontolku ke lubang memeknya. Baru masuk sedikit berasa ada sesuatu yang ga bisa di tembus, aku baru sadar kalau Reva masih perawan.
Buru-buru kucabut kontolu, dan seketika
hilang feel ku, sementara Reva masih berusa memancing nafsuku tapi aku udah
keburu down. Rasanya ga mungkin aku yang ambil perawan adek pacarku. Aku lalu
duduk di sebelahnya dalam keadaan masih bugil, aku mencoba menasehatinya tapi
dia malah nangis. Bilang kalau aku jahat padahal dia cuma mau ngasih hadiah ke
aku, aku juga tau kalau dia sange berat. Batang kontolku udah mulai melemah
karena feel ku udah jelek banget, tapi ini anak rupanya udah bener-bener gila.
Dia mulai ngisep batang kontolku lagi. Awalnya aku pikir terserah lah ini anak
mau ngapain, tapi akhirnya malah aku yang ga kuat. Pas kontolku mulai menegang lagi
Reva kemudian menciumi pipiku sambil merayuku dan mendorongku sampai posisi
telentang dan dia ada diatasku. Dia pegang kontolku dan langsung dimasukin ke
memeknya, kulihat dia nahan sakit dan tak lama terasa ada rembesan darah di
ujung kepala kontolku. Aku langsung ambil kolorku buat ngelap supaya ga kena ke
sprai. Sesaat aku dan Reva sama-sama terdiam, aku juga lihat Reva masih gigit
bibir bawahnya nahan sakit. Dalam
posisi kontolku yang ambles di memeknya, aku coba duduk sambil meluk dia. dia
pun berkata,
“ Rasanya kog perih ya kak…kata temen-temenku
enak kalau memek dimasukin kontol”
Kata Reva
Arrrrhhhhhhhhhhh, bener-bener
setan ini anak, udah kepalang tanggung, aku cium bibir dia lagi, kubiarkan
memeknya menyesuaikan dengan keadaan dulu. kuisep lagi pentilnya yang baru
tumbuh dan pelan-pelan kumulai memasukkan batang kontolku dan kugoyang
pantatku, Reva mulai mendesah lagi. Pas aku tau dia udah mulai lupa sama
sakitnya, aku lalu menggoyang habis pantatku dengan Reva masih diposisi duduk
memeluk diriku. Reva semakin ga terkontrol, entah berapa kali dia menyakar
punggungku .
“Kak Reva mau pipis”
Kata Reva
Mendengar perkataan reva aku makin semangat mompa memeknya. Tak lama kemudian dia narik rambutku, sambil tubuhnya gemeteran. Berasa ada yang ngalir deres di selangkanganku. Aku masih menggoyangkan pantatku, cuma dengan lebih pelan. Melihat wajah reva yang sedang menikmati enaknya orgasme, aku jadi kepingin pipis juga untungnya aku inget ga pake pengaman jadi buru-buru kutarik kontolku dari memeknya dan kukeluarin semua spermaku diatas perutnya Reva. Aku pun langsung terkapar di samping Reva. Setelah nafas dan tenaga normal aku segera berbenah dan lalu meninggalkan Reva yang masih dalam keadaan telanjang.
Diperjalanan pulang menuju rumahku aku memikirkan apa yang baru saja kulakukan. Aku merasakan kepuasan disisi lain aku juga mengkhiatani pacarku yang tidak lain adalah kakak Reva.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar