Kisah ini ketika aku sedang
santai dirumah dan hanya ada pembantuku saja, pikiran mulai ngeres karena wajah
pembantuku yang binal dan body seksi, mari kita simak kisah ini...
Namaku Andy. Aku adalah seorang pekerja kantoran dan begitu juga dgn istriku
Diana. Setiap hari kami selalu berangkat menuju kantor bersama-sama dari rumah
kami di daerah Tangerang tepatnya di perumahan Poris. Istriku bekerja di daerah
Grogol sedangkan aku bekerja di daerah Daan Mogot sehingga setiap hari aku
selalu harus mengantar istriku terlebih dahulu baru aku kembali ke arah Daan
Mogot menuju kantorku.
Kisah ini berawal ketika istriku hamil dan menjelang kehamilannya kami
merencanakan memiliki seorang pembantu rumah tangga yg dapat membantu pekerjaan
rumah dan sekaligus bertugas menjaga anak kami nantinya jika sudah lahir.
Kebetulan dirumah kami di Poris, kami hanya tinggal berdua saja yaitu aku dan
istriku. Jika kelak kami berdua bekerja, siapa yg akan menjaga anak kami? Atas
dasar pertimbangan itulah akhirnya kami memutuskan untuk mengambil seorang
pembantu.
Singkat cerita,atas rekomendasi dari seorang teman kantor akhirnya kami
mengambil seorang pembantu di sebuah yayasan didaerah Sunter Jakarta Utara. Malam harinya setelah kami pulang kerja, aku dan
istriku mengendarai mobil menuju daerah sunter. Sebelumnya tadi siang kami
sudah menghubungi pihak yayasan penyalur pembantu dan mereka mengatakan ada
seorang pembantu dari daerah Lampung. Setibanya di kantor yayasan tersebut,
kami dipertemukan dgn seorang gadis yg berumur kira-kira 17 Thn. Gadis itu
kelihatan lugu dan hitam manis. dan dialah yg akan menjadi pembantu di rumah
kami. Setelah semua urusan administrasi selesai maka kamipun membawa pembantu
tersebut yg bernama Mirna menuju kerumah kami.
Mirna ternyata seorang anak
yg sopan dan rajin bekerja. Terus terang kesan pertamaku ketika bertemu dia di
yayasan penyalur tenaga kerja sebelumnya itu kurang begitu menyukainya. didalam
pandangan mataku, si Mirna kelihatan kurus dan dekil. pasti kerjaannya jorok
pikirku, tetapi karena kami sangat membutuhkan seorang pembantu dan pada saat
itu usia kandungan istriku telah menginjak usia 8 bulan maka terpaksa aku
menerimanya. Setelah beberapa hari bekerja di rumah kami , dia ternyata anak yg
rajin dan sopan, maka perlahan-lahan aku mulai bisa menerimanya dan menyukainya
(suka dalam arti positif ) dan menganggap dia sebagai bagian dari keluarga
kami. Apalagi setelah putera pertama aku lahir dan dia begitu telaten mengurus
dan merawat putera kami dgn penuh kasih sayaang yg tidak dibuat-buat, aku dan
istriku semakin suka dan menyayginya.
Singkat cerita setelah masa cuti melahirkan
selesai dan istriku harus kembali bekerja dikantor dan kami percayakan
perawatan anak kami kepada Mirna. Dari penuturan para tetangga baik tetangga
depan rumah maupun tetangga kanan kiri rumah kami, kami mendapat cerita bahwa
pembantu kami anaknya sangat baik dan sangat menyaygi puteraku. mereka sering
melihat bagaimana Mirna membujuk dan menimang anakku dgn penuh kesabaran ketika
anakku sedang rewel dan menangis tatkala kami berdua sedang berada di
kantor. Hal itu tentu saja membuat aku dan istriku gembira sekali dan semakin
sayaang kepada Mirna pembantu kami tersebut. dan hal itu membuat saya dan istri
sepakat menaikan gaji dia setiap 6 bulan sekali. bahkan saking sayaangnya
kepada Mirna, istriku menghadiahkan sebuah handphone merk nokia berkamera VGA,
alasan istriku supaya Mirna bisa berkomunikasi dgn keluarganya dikampung dan
bisa betah bekerja di rumah kami. Aku tidak keberatan.
Setelah Mirna tinggal bersama kami lebih dari 8
bulan, secara perlahan-lahan aku melihat banyak perubahan terhadap fisiknya.
Mirna yg dulunya dekil dan kusam kulitnya serta kurus badannya sekarang mulai
kelihatan terawat kulitnya dan badannya lebih berisi sehingga aku baru
menyadari bahwa sebenarnya Mirna pembantuku tersebut cukup manis. Tapi saat itu
didalam pikiranku hanya terbesit sebuah rasa kagum dan senang saja dan tidak
ada rasa lain sama sekali. Sampai suatu hari ketika aku harus kembali kerumah
mengambil file-ku yg ketinggalan dirumah dan istriku masih berada dikantor.
Saat aku tiba di rumah siang itu, aku melihat rumah dalam keadaan sepi. Aku
memanggil-manggil nama pembantuku tetapi tidak ada jawaban. Akhirnya aku
membuka gembok pagar menggunakan kunci cadangan yg selalu kubawa dan masuk
kehalaman serta mencoba mengintip kedalam jendela kaca kamar kami yg
berwarna hitam. Kebetulan kamar kami mnghadap kehalaman depan. Di situ
aku lihat si Mirna sedang mengendong anakku yg tertidur pulas. Mungkin karena
pembantuku takut membangunkan anakku jika dia menjawab sahutanku maka dia lebih
memilih diam saja. Untuk hal itu aku bisa memakluminya dan semakin kagum
kepadanya. Pada saat tadi aku menempelkan kepalaku ke kaca jendela hitam dan
mengintip kedalam kamar, aku sempat berdebar-debar. Aku melihat pembantuku yg
sedang menggendong anakku itu hanya memakai singlet. Mungkin karena cuaca panas
dan dirumah tidak ada orang dewasa maka dia berani hanya memakai singlet. darah
saya sempat berdesir, apalagi ketika dia keluar dari kamar dan membukakan pintu
untukku sambil menggendong anakku yg tertidur pulas, aku jadi salah tingkah dan
tidak berani melihat tubuhnya. padahal sebenarnya aku ingin sekali melihatnya.
Mirna mungkin tidak sadar kalau dia saat itu hanya memakai sebuah baju singlet.
Selama ini dia selalu berpakaian T-shirt dan rok panjang yg sopan. Setelah aku
mengambil file yg tertinggal,aku segera menuju ke kantor kembali sambil tidak
lupa berpesan agar menjaga anakku sebaik-baiknya.
Tanpa aku sadari,sejak kejadian baju singlet
tersebut aku jadi sering melamuni pembantuku dan diam-diam sering memperhatikan
Mirna pembantuku tersebut. Semakin hari aku melihat bahwa Mirna semakin
menarik. Aku tidak tahu apakah aku sudah gila atau tidak. Kebaikannya,kesopan-santunannya,rasa
hormatnya kepada aku dan istriku serta rasa sayaangnya yg begitu besar terhadap
anakku membuat aku jatuh hati padanya. Hari demi hari berlalu, minggu berganti
bulan dan tidak terasa Mirna telah berkerja di rumahku selama 3 tahun. selama
itu pula aku memendam perasaan suka dan sayaangku padanya. perasaan ini begitu
menyiksa diriku. aku hanya bisa memendamnya sendiri. Aku sadar bahwa aku
seorang majikan dan Mirna hanyalah seorang pembantu. tetapi kadang hatiku juga
berkata apa bedanya aku dan Mirna, hanya pekerjaan dan status sosial kami saja
yg berbeda. Dia tetap manusia dan sama derajatnya dgnku dimata Tuhan. Mungkin
para pembaca tidak percaya bahwa aku telah jatuh cinta kepada Mirna pembantuku
itu. Selama 3 tahun bekerja di rumahku, tidak pernah satu kalipun dia bersikap
kurang sopan atau membantah kami. Hal itu mebuat aku makin suka kepadanya dan
sampai jatuh hati kepadanya. hatiku makin tersiksa karena memendam perasaan ini
terhadap dia.
Cerita Sex 18 tahun ke atas Hubungan gelap dengan pembantu ku ( Part 2)
Suatu hari ketika aku sakit (mungkin karena
kecapekan bekerja ) dan harus beristirahat dirumah. dan Pagi itu istriku telah
berangkat bekerja dgn mengendarai mobil sendiri. Dirumah hanya tinggal aku,
Mirna dan Anakku. Aku yg sedang kurang enak badan berbaring di ranjang di dalam
kamarku sedangkan anakku sedang bermain dikamarku juga ditemani oleh Mirna. Jam
menunjukkan pukul 10.18 dan mungkin karena sudah kecapekan bermain akhirnya
anakkupun tertidur dikasur disamping ranjangku. Sudah menjadi kebiasaan Mirna
jika anakku sedang tidur dia selalu berada disamping anakku sampai anakku nanti
bangun. Ketika itu aku melirik kearah Mirna dan kulihat dia duduk sambil
memandangi anakku yg sedang tertidur pulas. Mungkin inilah saat yg tepat
batinku. Aku sudah tidak perduli harga diriku sebagai seorang majikan. Aku
benar-benar gila dibuat oleh pembantuku itu..gila karena telah jatuh hati
padanya. Aku benar-benar sudah tidak tahan menahan perasaan ini lebih lama
lagi. Aku benar-benar tersiksa. Perlahan setengah berbisik kupanggil dia :
” MIRNA…! ”
Kataku
Mirna menoleh
” IYA PAK …ADA APA PAK ”
Sahutnya pelan.
” DUDUK DISINI SEBENTAR ”
Kataku
Aku menepuk pinggir ranjang agar dia duduk di pinggir ranjang disebelahku.
Mirna kelihatan agak ragu-ragu tetapi saya mencoba mengulangi lagi perkataanku dan akhirnya diapun duduk di pinggir ranjang dgn sedikit bingung. Saat itu dadaku berdetak kencang sekali. perasaanku saat itu bercampur aduk antara rasa takut dan malu. Tapi akhirnya kuberanikan diri
” MIRNA…KAMU KERJA DISINI SUDAH
CUKUP LAMA YA…BETAH NGAK? ”
Tanyaku
Aku berbasa basi dgn suara bergetar
” BETAH PAK ”
Jawabnya singkat seperti biasa.
” KAMU SUDAH KAMI ANGGAP
SEPERTI KELUARGA SENDIRI.
AKU DAN IBU SAYAANG SEKALI SAMA KAMU ”
Sahutku lagi
” IYA PAK MIRNA TAHU PAK
TERIMA KASIH PAK ATAS KEBAIKAN
BAPAK DAN IBU KEPADA AKU SELAMA INI”
Katanya
Saat itu dadaku semakin berdegub kencang dan kutarik nafasku untuk menenangkan diri
” SEJAK KAMU DI SINI RUMAH INI MAKIN
CERIA LHO..DAN MAKIN BERWARNA.”
Kataku
Tertawa kecilku picah
Kulihat Mirna hanya tersenyum
” NGAK PERNAH KUBAYGKAN SEBELUMNYA BAHWA
KAMI BEGITU BERUNTUNG MENDAPATKAN
PENGASUH ANAK SEBAIK KAMU”
tambahku.
Aku sengaja tidak menyebutnya dgn sebutan pembantu
tetapi memakai istilah pengasuh anak agar kedengaran lebih halus.
”AH..BAPAK TERLALU MEMUJI MIRNA”
Jawabnya
” OH YA, LEBARAN TAHUN INI KAMU
PULANG KAMPUNG NGAK ? ”
Tanyaku lagi
“NGAK TAHU JUGA SIH PAK,
HERANNYA MIRNA KOK NGAK MERASA
KANGEN SAMA KAMPUNG LHO PAK”
Kata mirna
Tukasnya
” EMANGNYA KAMU NGAK KANGEN
SAMA IBU KAMU ? ”
Kataku
Aku tahu dia adalah seorang yatim
Dan tinggal ibunya sebagai satu – satunya orang tuanya dikampung.
“KANGEN NGAK KANGEN LAH PAK”
Jawabnya
Ia tertawa.
Aku memandanginya ketika tertawa, begitu manis kelihatannya.
“TAPI KAMU BALIK LAGI KHAN?,
JANGAN SAMPAI NGAK BALIK YA TI..”
Tanyaku
Dgn raut wajah cemas.
” IYA PAK, MIRNA PASTI BALIK KOK
MIRNA SUDAH SANGAT BETAH KERJA DISINI.
KALAU PULANG KAMPUNG MAU NGAPAIN
PALING DISURUH IBUKU SUPAYA CEPAT KAWIN,
AKU NDAK MAU PAK”
Katanya
“ AH…INI KESEMPATANKU”
Batinku
”KENAPA NGAK MAU? …
OKE BAPAK MAU NANYA, KAMU JAWAB
DGN JUJUR YA…KAMU SUDAH PUNYA PACAR
BELUM DIKAMPUNG? ”
Katanya
cepat-cepat Mirna menjawab
“BELUM PAK..BELUM..BELUM PERNAH PACARAN”
Sambungnya lagi
” DULU AKU SEMPAT DIJODOHKAN DGN TETANGGA
SEBELAH TAPI AKU NGAK MAU…AKU MASIH KECIL
BELUM INGIN KAWIN CEPAT CEPAT”
Jawabnya
”MEMANGNYA KALAU KAMU PILIH COWOK YANG
SEPERTI APA? BOLEH NGAK BAPAK TAHU?”
Tanyaku
Kulihat pembantuku itu tertunduk malu dan wajahnya sedikit memerah.
“AH…YG PENTING BAIK SAJA DAN
SAYAANG SAMA AKU DAN KELUARGA..”
Jawabnya
Dadaku semakin berdebar kencang . suaraku makin bergetar
” KA.. KALAU YANG SE.. SEPERTI BAPAK ? ”
Tanyaku
Aku mengodanya.
”AH ..BAPAK INI ADA-ADA AJA”
Katanya
Lalu Mirna terdiam..lama kami hanya membisu,
“MIRNA..A..A..ADA YANG MAU BAPAK KATAKAN”
Kataku
Aku terdiam sejenak, begitu juga Mirna
“BAPAK NGAK TAHU INI PANTAS ATAU TIDAK,
TETAPI KALAU TIDAK BAPAK SAMPAIKAN,
BAPAK MERASA TERSIKSA…KAMU JANGAN
MARAH SETELAH MENDENGAR INIBAPAK MOHON YA”
Kataku lagi
Aku makin gugup dan gelisah.
Kulihat Mirna memandangku dgn raut wajah kebingungan..belum sempat dia bicara aku langsung berkata lagi
” MIRNA…BAP BAPAK JATUH CI…CINTA SAMA
K..K..KA..MU MIRNA..MAAFKAN BA..BA..PAK YA”
Kataku
Aku menjadi semakin gugup.
Apalagi kulihat Mirna terkejut dgn ucapanku barusan. Kutarik nafasku dalam-dalam untuk menenangkan diri
” BELAKANGAN INI PERASAAN CINTA BAPAK KEPADA
KAMU SEMAKIN BESAR, BAPAK NGAK TAHU KAPAN
PERASAAN INI DATANG. ”
Kataku
Aku sudah mulai bisa menguasai diri dan bersikap lebih tenang.
” AH..BAPAK HANYA BERCANDA SAJA KAN”
Sahutnya gelisah.
” TIDAK, MIRNA…DEMI TUHAN MIRNA, AKU BENAR
BENAR JATUH CINTA SAMA KAMU. KALAU PERASAAN INI
NGAK BAPAK KATAKAN SEKARANG KEPADA KAMU,
BAPAK SEMAKIN TERSIKSA DARI HARI KE HARI “
Kataku lagi
kulihat Mirna pembantuku terdiam. Kuberanikan diri meraih jemari tangannya. Dia berusaha menarik secara halus tetapi aku semakin menggenggam lebih erat
“MIRNA…AKU SUDAH NGAK PERDULI LAGI BAHWA
AKU ADALAH MAJIKANMU, AKU TERSIKSA SEKALI
MEMENDAM PERASAAN INI ”
Kataku
” TAPI BAPAK KAN SUDAH PUNYA IBU .
BAPAK SUDAH PUNYA ISTRI ”
Jawabnya lirih
” BAPAK MEMANG SADAR ITU, TETAPI PERASAAN
INI DATANG BEGITU SAJA TANPA BAPAK INGINI.
KAMU TAHU SEWAKTU PERTAMA BAPAK KETEMU
KAMU DI YAYASAN SEDIKITPUN TIDAK ADA RASA
SUKA BAPAK KEPADAMU SAAT ITU ”
kataku
Mirna memandangku.
aku makin berani
” SETELAH MENGENALMU, MELIHAT KAMU ADALAH ANAK
YG BAIK DAN SOPAN TANPA BAPAK SADARI, BAPAK
JATUH HATI KEPADAMU MIRNA…MAAFKAN BAPAK YA ”
Kataku
” MIRNA, BAPAK HARAP KAMU BISA MERAHASIAKAN
PERASAAN BAPAK INI.JANGAN CERITA KE IBU YA..KAMU MAU KAN ?
ANGGAP INI ADALAH RAHASIA KITA BERDUA…BAHKAN KAMU JUGA
JANGAN CERITA KEPADA IBUMU DI KAMPUNG YA ”
Tanyaku dengan cemas.
” AKU TAKUT SAMA IBU, PAK !”
Jawabnya
” KALAU ADA IBU KITA HARUS BISA MENJAGA SIKAP DAN
KAMU JANGAN BERSIKAP KAKU SAMA BAPAK..NANTI IBU
BISA CURIGA. BAPAK BENAR-BENAR SAYAANG SAMA KAMU
DAN BAPAK AKAN MENJAGAMU DGN BAIK”
Kataku
Lalu kucoba memeluk dirinya.
Kulihat dia
masih ragu-ragu tetapi setelah kuyakinkan bahwa aku benar-benar sayaang sama
dia dan akan menjaga dia dgn baik akhirnya diapun pasrah dalam pelukanku. Kami
berpelukan cukup lama dan Mirna mulai bisa melepaskan ketegangan dirinya dan
dia mulai bercerita mengenai keluarganya di kampung halaman. Saat itu
hatiku sangat bahagia. Aku benar-benar merasa bahagia karena Mirna tidak marah
dan tidak menjadi takut kepadaku dan terlebih lagi bahwa cintaku terhadapnya
tidak bertepuk sebelah tangan. Aku benar-benar sudah tidak peduli dgn
statusnya. Sejak saat itu kami menjalani pacaran secara diam- diam dan hanya
sebatas pegangan tangan serta pelukan. Semua itu kami lakukan ketika aku dan
Mirna berapa di dapur sedangkan istriku sedang mAndy atau ketika aku pulang
kantor lebih awal sedangkan istriku harus kerja lembur sampai jam 7 malam.
![]() |
Hubungan gelap dengan pembantu ku ( Part 1) |
Jika awalnya aku dan Mirna pembantuku hanya menjalani pacaran secara diam-diam dan hanya sebatas berpegangan tangan , & berpelukan saja. tapi namanya juga mabuk asmara suatu hari muncul keinginanku untuk menciumnya. Saat itu istriku sedang mAndy dan anakku sedang tidur dikamar ditemani Mirna Pembantuku. Aku tahu kalau istriku mAndy sambil berendam di bath tub biasanya agak lama mAndynya. tadi sebelum mAndy aku sempat melihat istriku mengisi baht tubnya dgn air kran. Itu tandanya istriku akan mAndy kurang lebih setengah jam lamanya. Diam-diam aku masuk ke kamarku dimana anakku tidur di temani oleh pembantuku. Kulihat pembantuku duduk di lantai sambil membelakangi pintu kamar. Dari belakang aku menghampirinya dan langsung kupeluk tubuhnya. Dia sedikit kaget dan mengingatkan
” PAK..JANGAN, NANTI IBU DATANG ”
Katanya pelan.
” NGAK APA – APA SAYAANG, IBU KALAU MANDY
PAKAI BATH TUB BIASANYA KAN LAMA…KAMU KAN TAHU ! ”
Kataku
akhirnya Mirna tidak menolak pelukanku lagi. Perlahan-lahan dan dgn lembut ke pegang ke dua bahunya dan kutarik memutar kearahku sehingga kini duduknya berhadapan dgnku. Kupandang Pembantuku itu dgn perasaan sayaang , kuelus dgn lembut kedua pipinya dgn kedua telapak tanganku…dia hanya tersenyum, manis sekali. perlahan kuraih dagunya dan wajahku perlahan mendekat ingin mengecup bibirnya…tetapi Mirna keburu menggeleng kepala..
”JANGAN PAK ”
Katanya
Aku terdiam sesaat
” MIRNA..KUMOHON IZIKAN BAPAK SEKALI INI SAJA
MENCIUMMU…HANYA SEKALI INI SAJA BAPAK MOHON…”
Pintaku
Aku memandangan mataku memohon kepadanya.
Mirna meragu
sejenak dan diam. Kesempatan itu kugunakan untuk meneruskan aksiku. Perlahan
kukecup bibirnya..dia hanya diam saja…kulumat bibirnya dari bibir atas dan
bibir bawah semua kulumat dgn lembut dan penuh rasa sayaang. Kusadari kalau
Mirna benar-benar tidak berpengalaman dalam hal berciuman. sebelum aku keluar
kamar, tak lupa kukecup dgn mesra jidat pembantuku itu dan aku segera bergegas
keluar kamar sebelum istriku selesai mAndy.
Mungkin ciuman dikamar itu merupakan awal dari
hubungan kami yg semakin dalam dan intim..sejak ciuman pertama aku dan Mirna
terjadi, ciuman kedua, ketiga dan seterusnya selalu kami lakukan kapanpun ada
kesempatan yg baik. Aku seakan melupakan bahwa sewaktu aku meminta ciuman
pertama, aku hanya memohon ciuman untuk satu kali saja. Ternyata izin mencium
yg pertama kali itu merupakan langkah awal untuk aku dan Mirna melangkah ke
ciuman kedua, ketiga dan seterusnya. kami terus berciuman secara diam – diam
bila ada kesempatan dan aku semakin merasakan bahwa aku semakin mencintai
pembantuku itu disamping aku juga sangat mencintai istriku dan tak ingin
kehilangan satu diantara mereka berdua.
Pagi itu adalah hari senin, kebetulan hari itu
aku mendapat tugas keluar kota ( semarang) dari kantorku dan menggunakan
pesawat LionAir dgn jam penerbangan 11.15 ….Berhubung bandara sangat dekat dgn
rumahku maka aku tidak terlalu terburu-buru menuju bandara. Ketika aku bangun
sekitar jam 6.45 kulihat istriku sudah berangkat kekantor dan anakku masih
tidur. Aku menghampiri pembantuku Mirna sambil menyapa
” PAGI..SAYAANG, UDAH SARAPAN ? “
Kataku
”SUDAH PAK”
Jawabnya
Ia tersenyum.
Kupeluk pinggangnya
dan kucium pipinya dgn penuh perasaan…entah mengapa tiba – tiba saat itu muncul
hasrat aneh dalam diriku, aku ingin bercinta., gila ! seandainya aku bisa
bercinta dgn Mirna pembantuku…ah ! buru-buru kutepiskan pikiran itu.
Aku segera mAndy agar pikiran dapat segar dan
badan juga segar. Selesai mAndy aku melilit pinggangku dgn handuk dan aku masuk
kekamarku untuk mengambil celana dalamku di lemari pakaian. Ternyata dilemari
pakaianku tidak kutemukan celana dalamku. Aku bertanya kepada Mirna…
”TI…CELANA DALAM BAPAK KOK NGAK ADA?”
Kataku
Mirna berdiri dan mencoba mencari lagi didalam lemari pakaianku tetapi hasilnya sama.
” OH..MUNGKIN MASIH DI KERAJANG SEMALAM SELESAI
KU SETERIKA AKU LUPA MENARUHNYA DI LEMARI BAPAK
BENTAR YA PAK AKU AMBILIN DIKAMARKU DULU YA? ”
Katanya
Aku hanya menggangguk.
Ngak biasanya
sampai celana dalamku dicuci semua sehingga tidak ada stok satupun dilemari…oh
iya…aku lupa, karena mau pergi kesemarang maka semalam aku masukin semua celana
dalamku yg ada di lemari pakaian kedalam koperku…pantesan…dasar aku pelupa.
kayak udah tua dan pikun aja.
Akhirnya aku menyusul Mirna ke kamarnya untuk
mengambil celana dalamku. Begitu aku sampai didepan pintu kamar Mirna aku
langsung membuka pintunya. Kulihat Mirna sedang mencari cd-ku diantara
tumpukan baju dan celana yg sudah diseterika. Kupeluk dia
“GIMANA.UDAH KETEMU ?”
Tanyaku
”INI PAK ADA SATU”
Katany
Ku ambil cd-ku dari tangannya dan kutaruh kembali cd tersebut di samping keranjang.
Suasana rumah yg sepi ditambah kamar pembantuku yg hangat membuat sisi romantisku muncul dan ingin memeluk, mencium dan mencumbu dirinya. Kami berdiri sambil berciuman dan sesekali aku menyuruh Mirna menjulurkan lidahnya dan dgn lembut kukulum lidahnya. Tak terasa perasaanku yg bercampur dgn suasana rumah yg sepi tersebut membuat penisku berdiri dgn tegang dibalik handukku yg tanpa celana dalam. Perlahan aku menuntun Mirna ke tempat tidurnya
”JANGAN PAK”
Desahnya
Nadanya sedikit keraguan
” NGAK APA-APA SAYAANG, KITA HANYA BERCIUMAN
SAMBIL TIDURAN POSISI BERTIDURAN LEBIH ENAK SAYAANG”
Kataku
Akhirnya dia pasrah setelah setengah kupaksa.
Kami berciuman sangat lama dan nafsuku semakin memuncak dan penisku sudah sangat tegang ..tanganku yg semula mengelus rambut dan pipi Mirna berpindah ke bagian dada dan mencoba meremas dada Mirna. dgn cepat tangan Mirna menahan dan menarik kembali tanganku ke samping. Aku sedikit kecewa dan nafasku semakin memburu sehingga aku semakin berani. Aku lalu menciumi leher pembantuku sambil kujilati dgn lidahku dan kudengar suara desahan dari pembantuku yg membuat aku semakin agresif dan ciumanku semakin turun sampai di dadanya dan kembali tanganku mencoba untuk menyingkap baju yg dikenakan Mirna
” MMHH..JA..JA NGAN PAK”
Katanya
Aku tak perduli karena nafsu dan cintaku bercampur menjadi satu..kupaksakan tanganku untuk menyingkap bajunya dan Mirna meronta terus dan terus. Aku mendengar suara rintihan yg terisak…ternyata dia meneteskan air mata tanpa berkata apa-apa. Mirna pembantuku menangis. aku sudah ngak perduli dan tetap berusaha menyingkap baju dan kutangnya sementara Mirna terus berusaha meronta dan menahan bajunya agar gagal saya singkap tapi apa daya tenaga seorang gadis yg berusia 20 tahun yg sangat kucintai itu..setelah meronta-ronta dan ngak sengaja kepalanya kebentur sedikit di ujung ranjang. Mirna akhirnya hanya bisa pasrah dan menangis…Aku dgn leluasa menyingkap bajunya dan kemudian mengangkat kutang bagian depannya tanpa melepas tali kutang di belakang punggungnya dan dgn rakus kulumat dan kusedot serta kujilati puting susunya yg masih sangat kecil. sambil ku emut susunya kulirik Mirna, pandangan matanya hanya menerawang ke langit-langit kamar dgn tatapan hampa berlinang air mata…aku jadi kasihan kepadanya. perlahan kuhentikan aksi agresifku lalu kududukan dia di ranjang dan kupeluk dia sambil kuelus rambutnya, kucium matanya…terasa asin karena air matanya masih berlinang.
” Ti…Mirna….kenapa kamu diam saja ”
Sahutku
Mirna tetap diam
” Bapak Jahat ”
Katanya lirih
Aku tersekat.
Aku merasa
menyesal memperlakukannya seperti itu…Lalu kupeluk tubuh dia lagi erat-erat
sambil kubelai rambutnya tanpa berkata berkata sepatah katapun. Hening…
Aku benar- benar menyesal..maafkan Aku sayaang.
Seminggu kemudian aku pulang dari semarang…aku
rindu sekali kepada anakku dan anehnya aku juga rindu sekali kepada pembantuku
Mirna…sementara terhadap istriku,rasa rinduku tidak begitu menggebu. mungkin
selama aku di semarang aku dan istriku setiap hari selalu melakukan kontak via
telepon dan kadang – kadang dgn video call (3G) sehingga rasa rindu telah
terobati sebelumnya. Setelah puas bermain dgn anakku dan makan indomie goreng
buatan pembantuku, akupun langsung kekamar dan tidur…hari itu aku begitu capek.
Bersambung di Part 2
Cerita Sex 18 tahun ke atas Hubungan gelap dengan pembantu ku ( Part 2)
Cerita Sex 18 tahun ke atas Hubungan gelap dengan pembantu ku ( Part 2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar