CERITA DEWASA

# SELAMAT DATANG DI BLOGGER CERITA DEWASA. BLOGGER INI HANYA KHUSUS USIA 21 KE ATAS

Kamis, 01 Oktober 2020

KOST BARENG DENGAN MBAK SANTI, SAUDARA KU YANG MONTOK

KOST BARENG DENGAN MBAK SANTI,  SAUDARA KU YANG MONTOK

Namaku adalah Eko umur 19 tahun, tinggi 175cm, berkulit sawo matang, berwajah lumayan ganteng khas suku jawa.Setelah selesai sekolahnya di sebuah SMK di kampungnya, hanya berbekal ijasah SMK aku nekat mencoba mengadu nasib di Jakarta. Berangkatlah aku hari itu ke Jakarta berbekal uang secukupnya dan secarik kertas berisi alamat yang akan di tujuku.

 

“ Mbak Santi… “

Gumanku

Aku  melihat kertas beriskan alamat yang akan di tujunya.

 

Mbak Santi inilah yang akan menampungku sebelumku mendapatkan pekerjaan dan bisa membiayai hidupnya sendiri. Santi, wanita yang di panggil mbak  oleh  Eko ini adalah wanita berumur 25 tahun.Wajahnya tidak jelek tapi juga tidak cantik, biasa biasa saja tapi manis khas perempuan jawa.

 

” Jatinegara jatinegara…. ”

suara pedagang asongan yang membuyarkan lamunanku.


” wahh…. akhirnya nyampe juga ”

Batinku

 

Aku melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 08:20, yang berarti sudah hampir jam stengah sembilan. Eko pun lalu turut berdesak desakan dengan penumpang kereta yang laen untuk keluar dari kereta MATARMAJA yang membawanya dari kampung halamannya ke kota Jakarta.

 

Sesampainya Eko di jakarta, dia langsung mencari taksi untuk mengantarnya menuju alamat mbak Santi.inilah pengalaman pertama eko jauh dari rumah, dan pengalaman pertama dia juga naik taksi.

 

Eko memang pemuda yang cerdas dan supel, jadi walaupun ini pengalaman pertamanya di kota besar tapi dia tidak kelihatan kampungan ataupun kiku.di stopnyalah taksi kosti jaya yang sedang melintas di depat stasiun Jatinegara.

 

” mau kemana mas? ”

tanya sang sopir taksi yang di berhentikanku.


” bisa antar saya ke alamat ini pak? ”

Jawabku

Aku gunakan logat jawanya

Aku menyerahkan secarik kertas alamat mbak Santi.


” oh, iya mas bisa. silahkan masuk. ”

Jawab sang sopir taksi

Ia menyerahkan kebali kertas yang di berikanku.

 

lalu Eko pun masuk ke dalam taksi, tapi dia memilih untuk duduk di kursi depan samping pengemudi. Taksipun mulai jalan sesaat setelah Eko masuk. Setelah mobil berjalan sekitar setengah jam di padatnya jalan ibu kota, akhirnya sampai juga Eko di alamat yang di tuju.

 

” sudah sampai mas. alamat yang mas cari masuk ke gang itu. ”

Kata sang sopir taksi

Ia menunjuk ke arah sebuah gang di seberang jalan.

 

” oh iya mas, terima kasih.”

Kata sang Sopir

 

” taksinya berapa mas?”

Jawabku

Aku  merogoh dompet di kantongnya.


” 25 ribu mas.”

Kata sang sopir

Ia menunjukkan angka argo yang tertera.

 

Setelah membayar dan keluar dari taksi lalu aku pun menyebrang dan berjalan masuk ke gang yang tadi di tunjukkan sang sopir taksi. Aku berjalan menyusuri gang sempit yang hanya muat untuk 2 motor itu, Eko mengeluarkan lagi secarik kertas yang berisi alamat mbak Santi.

 

” Rt 5, Rw 3, kontrakan bercat hijau punya Pak Said.”

Aku baca Alamat itu.


setelah berjalan dan bertanya sana sini akhirnya Eko menemukan Kontrakan yang di carinya.


” tapi kok sepi ya, mbak santi kemana?”

Batinku

Aku melangkah masuk ke halaman kontakan yang berderet ada 8 pintu itu.

 

” kontrakan mbak Santi pintu yang mana ya.”

Batinku

Karena aku lihat di kertas alamat tidak tertulis pintu berapanya.


Saat itu aku sedang melamun karena bingung tiba tiba saja dia di kejutkan oleh sebuah suara yang menegurnya.

 

” nyari siapa ya dik?”

Suara yang menegurku.

 

Aku pun berbalik kearas suara itu dan dilihatnya seorang ibu2 memakai daster biru sambil menggendon bayi.

 

” nyari kontrakan mbak Santi buk,

yang sebelah mana ya?”

jawabku.


” mbak santinya lg nggak ada mas, lg kepasar.

Tadi  katanya mau ada sodaranya yang datang dari kampung.

kalo boleh tau mas ini siapa ya?”

Jawab sang ibu berdaster biru.


” saya sodaranya mbak Santi dari kampung buk.”

Jawabku

masih dengan logat medoknya.


” oooo….. nah itu dia mbak Santi.”

Jawab si ibu berdaster biru lagi

Ia menunjuk ke arah perempuan yang sedang menenteng belanjaan.

 

lalu aku melihat ke arah yang di tunjuk sang ibu itu tadi.

 

” EKO…. dah lama ko?”

Tanya mbak santi

Ia menenteng belanjaan yang ternyata mbak Santi itu.


” b.b.b.baru saja mbak.”

Jawabku terbata bata

Karena aku setengah nggak percaya klo wanita itu mbak Santi yang sedang di carinya.

 

Aku tertegun nenatap sosok Santi yang sekarang beda dengan yang dia ingat dulu di kampong. Santi sekarang yang dilihat Eko adalah wanita yang manis dan sexy dengan balutan kaos ketat warna putih yang menonjolkan payudaranya yang montok walau tidak terlalu besar di padu dengan rok jeans span selutut makin menambah manis wanita ini.

 

” oh iya buk, kenalin ini Eko sodara saya dari kampung.”

Kata Santi kepada wanita berdaster biru mengenalkanku.

lalu aku dan si ibu berjabat tangan sambil tersenyum sopan.

 

” ayo masuk ko, mari bu.”

Kata Santi mengajakku masuk

Ia berpamitan kepada ibu berdaster biru.

 

Lalu santi membuka kunci pintu dan masuk ke kontrakan yang ternyata berada di paling ujung deretan kontrakan itu di ikuti Eko.

 

” ya beginilah kontrakan mbak ko, alakadarnya.”

Kata santi

Ia menunjukkan keadaan kontrakannya.

 

Kotrakan Santi adalah kontrakan satu ruangan, lumayan luas dengan kamar mandi di dalam.di dalamnya lumayan lengkap ada tivi, kulkas, springbed ukuran jumbo dan peralatan2 laennya.

 

” trus ntar aku tidur dimana.”

Batinku

setelah melihat2 ruangan kontrakan Santi.

 

Saat aku melamun tiba2 dia di kagetkan suara santi yang menyuruhnya mandi trus istirahat. mendengar perintah Santi, aku pun lalu meletakkan tas ranselnya di depan rak tivi mengambil handuk peralatan mandi lalu menuju kamar mandi. sesampainya di kamar mandi Eko pun kembali bingung, karena kamar mandinya nggak ada pintunya.

 

“ah bodo amat”

Batinku

 

karena aku pengen buru2 mandi trus langsung tidur karena capek habis perjalanan jauh.

selesai mandi dan berganti pakaian lalu aku pun pamit buat istirahat tidur.

 

“tidurnya di ranjang aja ko.”

Kata Santi.


“iya mbak.”

Jawabku

Aku merebahkan diri ke springbed embuk bercover biru muda.

 

Tak terasa aku sudah tertidur hampir 6 jam. Aku terbangun karena mendengar suara orang sedang mandi.sampai di sini Eko belum punya pikiran macam macam.setelah selesai mandi dengan menggunakan daster warna ungu, lalu santi mengajakku untuk makan.

 

” ayo makan ko. tadi mbak ngak tega mo ngbangunin kamu.

kamunya nyenyak banget tidurnya.”

Kata Santi


” iya mbak.”

jawabku.

 

Kamipun lalu makan masakan Santi yang di masak tadi waktu Eko sedang tidur.sambil makan merekapun bercakap2 mengakrabkan diri, sambil santi Menanyakan keadaan di kampung. maklum, santi sudah hampir 4 tahun nggak pulang kampung.nggak terasa merekapun sudah semakin akrab dan waktupun tak terasa sudah larut malam.

 

” aku tidur di mana mbak?”

Kataku


” di mana aja ko, klo mau di kasur bareng mbak juga boleh.”

Kata Santi

Aku terkejut dengan jawaban Santi.

 

” aku tidur di bawah aja lah mbak, di depan tivi.”

Jawabku


” ok lah terserah kamu.”

Jawab Santi.

 

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, tak terasa aku sudah 4 bulan numpang di kontrakan Santi. selama 4 bulan itu juga aku sudah mondar mandir kesana kemari melamar kerja bermodalkan ijasah SMK, tapi sayang belum juga mendapatkan pekerjaan. Dan selama 4 bulan itu jugalah aku lama2 mempunyai hasrat terpendam dengan mbak santi.bagaimana tidak, selama 4 bulan mereka tinggal berdua dengan kamar  mandi yang gak ada pintunya dan kadang kamipun tidur seranjang berdua.

 

Di tambah lagi dengan gaya berpakaian santi yang terbilang berani kalo di dalam kontrakan. kadang santi suka memakai hot pants yang super pendek dan ketat, baju tidur yang tipis merangsang, bahkan sering juga santi hanya memakai kaos oblong yang kebesaran tanpa memakai bawahan, hingga kadan2 CD nya terexpost mata elangku.

 

Di tambah lagi kamar mandi yang tak berpintu itu kadang membuatku tambah blingsatan menahan konak.karena pernah beberapa kali aku tanpa sengaja memergoki santi lagi telanjang di kamar mandi begitu pula sebaliknya. kalau sudah nggak tahan aku terpaksa onani diam2 di tengah malam sambil membayangkan santi.tanpaku sadari sebenarnya santi pun juga sama. diam2 santi pun juga sering di landa birahi karena pernah beberapa kali memergokiku yang sedang mandi.

 

Santi selalu terbayang kontolku yang lumayan besar dan panjang itu walaupun sedang tidak ereksi.setelah selama 4 bulan itu kami hanya memendam nafsu masing2 tanpa ada yang berani mengungkapkan.akhirnya pada suatu hari kejadian itu di mulai dan terjadi juga. Waktu itu di suatu pagi, jam masih menunjukkan pukul 6 pagi, santi bangun dari tempat tidur langsung bergegas ke kamar mandi karena mau berangkat kerja. sesampainya di kamar mandi santi langsung melepas baju tidurnya yang berupa daster tipis itu skalian BH dan CD nya. sejenak santi mematut dirinya di cermin mengagumi tubuhnya yang montok.


“ah… sudah terlalu panjang.”

Batinnya

Santi melihat bulu memeknya yang sudah mulai panjang.

 

Santi memang tipe wanita yang nggak mau atau risih kalo bulu memeknya panjang. dia lebih suka dengan memeknya yang gundul tanpa sehelapuni bulu jembut.dengan begitu daging memeknya yang tebal tembem semakin kelihatan dengan belahan memek yang masih rapat dan clitarisnya ya besar itu semakin menantang. Segera santi mengambil silet cukur, sambil duduk mengangkang di bak mandi santi mulai mencukur habis bulu jembutnya.selesai mencukur bulu jembut lalu santi membasuh memeknya untuk membersihkan bulu jembut yg menempel sehabis di cukur.

 

Waktu menyiram dan membersihkan bulu jembut yang habis di cukur tiba2 saja birahi melandanya.di letakkannya gayung yang di pegangnya sambil makin mengangkangkan kakinya santi mulai meraba2 memeknya sendiri. Di putar-putarkannya jempol tangan kirinya di clitaorisnya yang semakin keras dan membesar, sambil tangan kanannya meremas2 payudaranya sebelah kiri.seiring rangsangan di clitoris memek santi mulah basah dengan cairan kawinnya sendiri.

 

” uuuuuh…… hhhhmmmmm…ooh….sssstttt….. oh… yeah….. ennmakkk…..”

Desahan santi pelan2 mulai keluar

Tangan kirinya yang tadi bermain di clitorisnya kini sudah berpindah ke lubang memeknya. di usap2 memeknya sambil sesekali jari tengahnya menyusup mengorek2 belahan memeknya.

makin lama makin basah dan makin cepat pula tangan kirinya mengusap2 memeknya sendiri, sambil tangannya yang kanan berpegangan pada kran air takut terjatuh.

 

” ooooohhhgmmm…… iyyyyy….. eeennakkk……”

Desahnya

 

Tapi tiba2 santi menghentikan aktifitasnya. dia ingin merasakan yang lebih enak dengan posisi yang lebih nyaman. Santi mengintip ke ruangan kontrakannya memastikan kalau eko masih tidur. lalu dia berjalan telanjang bulat berjingkat lalu langsung naik ke tempat tidur dan menarik selimut untuk menutupi ketelanjangannya. Sebelum melanjutkan masturbasinya santi mengambil sesuatu dari laci yang ada di samping tempat tidur. dan ternyata yang di ambilnya adalah sebuah dildo berukuran sedang dengan vibrator.

 

Pelan2 di arahkannya dildo itu ke lubang memeknya, di usap2 kannya di situ sampai memeknya  kembali basah kuyup dg cairan kawinnya. Pelan tapi pasti sambil terpejam dildo itupun mulai masuk ke lubang memeknya. di diamkan di nikmati keberadaannya sebentar di dlm memeknya sebelum mulai di gerakkan keluar masuk.santi mulai mendesah lagi seiring dildo mengobok2 lobang memeknya.

 

“sssssttttt….mnmmmmm…oh oooogh…yesss..aaaaagrhg…… ooh…. enak…. nikmat banget..Hhhhuuuug….memmmek…. enaaaak mmmmeem….ekko….hiiiiaaaaa……
ggggatttteell…..”

Desah santi

 

Yang makin lama makin keras tak terkontrol. tubuhnya mengelijang2 seperti cacing kepanasan. masih kuran puas lalu santi menghidupkan fibrator dildonya. Bunyi  vibrator dildo yang bergetar mengobok2 lubang memeknya. desahan santi sekarang makin keras, malah bisa di sebut jeritan2 kecil. Tubuhnya mengelijang2, matanya terpejam menikmati deraan knikmatan di selangkangannya. karena gerakannya tanpa dia sadari bahwa selimut yang tadi di pakai buat menutupi tubuhnya sekarang hilang entak kemana. Sengga tubuh telanjang, kakinya yang terkangkang dengan dildo ya dia pegang keluar masuk dan bergetar di memeknya tak lagi tertutupi.

 

“oooooohhhh…aaaaaiiiiihhi…mmmmmm…yyyyeeess….enak bbbanggget mmmmemeeekkkkuuuuhh…..”

Desah santi

 

Yang makin dan semakin keras.tanpa santi sadari bahwa desahannya telah membangunkanku dari tidurku. Terbangun dari tidurku karena desahan santi yang makin keras lalu Aku bangun dan melihat ke arah ranjang tempat asalnya suara itu. Betapa terkejutnyaku nenjumpai sesosok wanita mengangkan di tempat tidur mendesah2 birahi sambil mencucukan dildo keluar masuk ke memeknya.

Tertegunku. Aku melihat pemandangan seperti itu, sehingga pelan tapi pasti birahi mulai menguasaiku. Karena sudah gk kuat menahan birahi lalu aku dengan cepat mengeluarkan kontolku dari celanaku dan mulai mengocok pelan sambil menikmati siaran langsung santi.

 

Pelan tapi pasti kontol eko mulai ereksi sempurna. karena kurang nyaman lalu eko skalian lepas celana dan bajunya telanjang bulat juga, sambil terus mengurut2 kontolnya mencari kenikmatannya sendiri. Bersamaan dengan itu tiba2 saja santi membuka matanya. melotot seakan mau keluar bola matanya. mulutnya meracau tidak karuan.

 

“oooogghhh..aaaaaaaaa..aku utt…. Ennnakk.. yeeeeaaa..eeekkk…koo..huhhuhhuh……. nggggapppaii..mmmmmm…kammmmuuu..a aaa….. akku keeee…..llu…ooooooh.. iiiiyyyyyaaaaaaa…ekkkkooooo………”

Tubuh santi mengelijang2 tanda dia mau orgasme yang dahsyat.

 

dan……crot…. crot…. crot…. crot…..aaaaaaaaaaaahhhhh…….

 

Santipun orgasme dengan dahsyatnya tanpa sanggup dia hentikan walapun dia tahu eko sedang melihatnya orgasme sambil telanjang bulat mengocok2 kontolnya. hhhhhhg….. dengus nafas santi menikmati sisa2 orgasmenya sambil mengeluarkan dildo yang mengentot memeknya sambil tepejam dan masih mengangkang. Entah setan mana yang menghinggapi aku sehingga aku pelan2 naek ke atas ranjang, memposisikan tubuhku di tengah2 kangkangan santi lalu memegang kotolku dan dengan satu dorongan langsung membenampan ke memek santi yang baru saja orgasme dengan dahsyat.

 

Tersentak santi merasakan ada sesuatu yang menerobos masuk lobang memeknya. santi merasakan perih di memeknya karena kontolku di masukkan dengan paksa dan cepat. lg pula kontolku lebih besar dah panjan dari pada dildo yang baru di pakai santi. Sehingga santi bisa merasakan kalau kontolku masuk terlalu dalam sampai tembus pintu rahimnya. mata santi melotot, mencoba meronta tapi apa daya. tubuhnya lemah tanpa daya karena baru mendapat orgasme yang sangat dahsyat. setelah memasukkan kontolku ke memek santi, aku tidak langsung mengocoknya melaindah didiamkan terbenam sambil menikmati kedutan memek santi yang baru orgasme.

 

” EKO..!!! apa yang kamu lakuin???. cabut.!!….”

Santi mencoba menghardikku.


” gila kamuu u… ko….. cabut ko… please… mbak hhhhmmmmm……”

Santi memohon padaku

 

tanpa memperdulikan perintah santi pelan2 eko mulai menggenjot santi. pertama pelan lalu makin lama makin kencang makin lama makin beringas.

 

” ooooohhh…kontolku enak mbak..huuuhhh…enaaaakkk…mbaaakkk…memmmee…… uhhh….sssrrt……”

Desahku.


” stooopppssphhh…aaaaahhh… hhhhhiih”

Kata santi

Ia terus meronta melawan tapi juga mendesah.


“uddddaaaa….aaaaahhhh……. aaaammmpun ko……

kontolmu tembus rahhhimku kooo…….”

Desah santi


plok plok plok plok…clep clep clep clep clep…suara selangkangan meraka beradu bertumbukan. santi meronta tapi sebenarnya dia juga merasakan nikmat yang teramat sangat sehingga santipun merasa hampir mendapatkan orgasme lagi.

 

“ooh…. memekmu dahsyaaaatttt mmmmmm……. mbbaaak……
ayooooo…… aku mau keluar….. aaaaarrrsgggtttthg…….”

Desahku.
seketika juga santi terkejut.


“..jjjjjaaaa…..nggaaaan…aaaaaahhhh…….. ssssrr……”

Teriak Santi.

 

Tiba tiba tubuh santi mengejang, tangan dan kakinya memelukku dengan erat, pinggulnya bergetar hebat tanda santi sedang orgasme.

 

” aaakkuuu…. kelluaaa…… oooorrgghh…….”

Kata Santi


dan… crot crot crot crot crot……….akupun orgasme juga hampir bermaan dengan santi. menyemprotkan banyak sperma langsung ke rahim santi.

” hhhhii…..uuuuh…… nikmat mbak……”

gumanku.


” aaaaah…hhh…… jaangan di dalam…. nanti aku hamil…..”

Kata santi pelan,

Ia melarangku tapi sudah terlambat,

 

Aku telah menanamkan benihnya di rahim santi. mereka masih bepelukan dengan kontol eko masih menancap di memek santi.

 

” kamu kok tega2 nya ko ama mbak?”

kata santi

Ia menahan marah.
aku hanya diam menjawab.

 

pelan2 tetes bening air mata keluar dari sudut bening mata santi. akhirnya setelah lelah bergulat mereka berdua tertidur berpelukan, dan santipun nggak jadi berangkat kerja.

 

TAMAT

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar