CERITA DEWASA

# SELAMAT DATANG DI BLOGGER CERITA DEWASA. BLOGGER INI HANYA KHUSUS USIA 21 KE ATAS

Selasa, 27 Oktober 2020

Sensasi Bersama Feli Di Kebun Kopi

Kejadian sex ini aku alami ketika aku masih duduk dibangku kelas 2 SMA. Feli ini hanyalah sebatas teman dekat saja denganku. Dia adalah tipe wanita yang manis, langsing dan mempunyai tinggi standart. Feli ini jika dilihat-lihat seperti keturunan arab. Ketika aku SMA dia dulu sudah lulus SMA, usianya terpaut lebih tua 3 tahun dariku.

 


 

Sebagai teman dekat kami sangat akrab sekali, bahkan aku tahu kalau Feli ada rasa suka denganku. Tidak heran sih jika dia menyukaiku, soalnya aku ini orangnya humoris, dan lumayan ganteng. Di usiaku yang dulu yang masih 17 tahun sudah banyak wanita yang menjadi korban nafsu sexs-ku. Kalau tidak salah dimasa-masa SMA-ku dulu aku sudah mempunyai 10 mantan pacar. Terserahlah mau dibilang playboy atau apa, yang aku tahu saat itu hanyalah mengencani para wanita yang menurutku menarik. Pada suatu ketika saat itu aku membolos sekolah dan bermain ditempat Feli. Aku yang memang sudah malas sekolah dari pagi, aku-pun membawa baju bebas yang sudah aku taruh ditas. Sesampainya dirumah Feli aku langsung mengganti bajuku seragamku dengan baju biasa.

Rumah Feli sangatlah bebas namun harus tahu diri. Kedua orang tua Feli sudah seperti saudaraku sendiri. Bahkan saking akrabnya aku sering makan dan minum dirumah Feli dengan cara mengambil sendiri, yah bisa dibilang seperti dirumah sendiri. Saat itu aku sedang mengobrol dengan Feli, ketika sedang asik-asiknya mengobrol tiba-tiba ayah Feli-pun keluar dari rumahnya.

“Eh Juno, kok kamu nggak sekolah sih Jun ?

kamu bolos yah kok jam 8 pagi udah disini ?”,

Ucap Om Bagas (ayah Feli).

“Hehehhe… Iya nih Om males banget sekolah,

soalnya pelajaran hari ini membosankan Om,

isinya cuma pelajaran Matematika, Bahasa Inggris,

Kimia, sama Fisika Om, Aduh pusing Om…”,

Ucapku

Aku menjelaskan.

“Dasar Juno tuh pa bandel banget, Feli nasehatin

nggak pernah didenger, dasar anak bandel”,

Ucap Feli

Ia menyahut pembicaraan aku dan ayahnya.

“Iya si Juno bandel banget…

Oh iya Jun mumpung kamu

nganggur, kamu mau tolongin Om Nggak ?”,

ucapnya

meminta tolong padaku.

“Boleh-boleh aja kok Om, emangnya

mau minta tolong apa Om ?”,

jawabku enteng.

“Ini nih Jun, Om mau minta belikan tiket bus di

terminal buat keberangkatan nanti sore,

kalau pesen duluan Om bisa milih tempat duduk,

Oh iya nanti biar ditemenin Feli beli tiketnya, Gimana ?”,

Ucapnya

“Oke deh Om siap, yaudah aku berangkat sekarang aja Om”,

Ucapku pada Om Bagas.

“Yudah deh Jun, Eh Fel sana temenin Juno beli tiket”,

Ucapnya kepada Feli dan aku. 

“Oh iya Jun, ini uang tiket dan uang bensinnya”,

Ucap Om Bagas

sembari ia memberikan uang padaku.

Feli yang kebetulan sudah mandi dan sudah berpakain rapi dan wangi-pun segera bergegas duduk dibelakang motorku. Motor ninja 2 tak kesayanganku-pun segera aku nyalakan, setelah menyala langsung aku tancap gas motorku. 

Feli yang kebetulan sudah mandi dan sudah berpakain rapi dan wangi-pun segera bergegas duduk dibelakang motorku. Motor ninja 2 tak kesayanganku-pun segera aku nyalakan, setelah menyala langsung aku tancap gas motorku.

“Prengggg prengggg prenggggggggggggggg…”,

suara knalpot racingku.

Jarak dari rumah keterminal lumayan jauh yah kira-kira 35 km lah dari rumah Feli. Untuk menuju ke terminal kami harus melewati hutan, kebun karet, kebun kopi, kota, baru sampai terminal. Sepanjang perjalanan kami terus mengobrol dan bercanda. Motor ninja 2 tak jika jok belakang ditumpangi pasti akan merosot kedepan. Nah dari situlah mulailah aku berfikir mesum. Jalan yang berkelak kelok dan naik turun membuat payudara Feli sering menempel dipunggungku. Sebagai cowok yang normal pasti dong aku merasa Horny, secara Feli juga masuk perhitungan tipe wanita yang aku sukai. Tubuh langsing dan payudaranya lumayan montok. Sepanjang perjalanan aku sengaja mengerem mendadak agar payudaranya menempel pada punggungku.


Melihat hal itu Feli bukannya marah, eh malah dia sengaja nempel-nempelin kepunggung aku, dasar gatel juga nih cewek. Setelah beberapa saat kami melakukan perjalanan akhirnya kami-pun sampai keterminal. Kami berangkat dari rumah jam 08.15 sampai keterminal jam 09.00 persis. Sesampainya diterminal kami-pun lekas membeli tiket untuk om Bagas. Tiket sudah kami beli, dan kami-pun segera bergegas kembali. “Prengg…” Aku gas lagi motorku, dan keluarlah kami dari terminal bus itu. Dengan lincahnya aku-pun membawa motor ninja 2 tak-ku. Kota-pun sudah aku lewati dan sampailah kami dikebun kopi. Ketika kami sudah sampai dikebun kopi, tiba-tiba saja tangan Feli menempel pada kedua pahaku dan payudaranya ditempelkan kepunggungku.

“Bisa gawat nih, si Otong bisa berdiri nih”,

Ucap dalam hatiku.

Pada jam-jam itu jalan diarea kebun kopi itu sangatlah sepi. Aku yang tahu Feli Horny sengaja aku pelan-pelankan motorku.

“Fel, kok kamu dari berangkat tadi nempel-nempeli

tetek kamu ke punggung aku sih ? kamu lagi sange ya ?”,

Ucapku

to the point.

“Ihhhhh, Siapa juga yang sange, yang buat tetek

aku nempel kamu juga kok, udah nungging

licin lagi, Huuwww… dasar otak mesum”,

Ucapnya

Ia mengelak.

“Udahlah Fel nggk usah ngeles gitu, 

kamu sebenernya suka sama aku kan ? 

Ngaku aja deh !!”,

Ucapku

Terus menerus mendesaknya agar mengaku.

“Apaan sih kamu Jun, huhhhh…”,

Ucapnya sok jual mahal.

Aku yang sudah nafsu dengan Feli, tanpa banyak bicara tangan Feli yang ada dikedua pahaku, salah satu tanganya langsung aku arahkan pada penisku saja, bodo amat urusan marah belakangan.

“Fel remes kontol aku dong, aku sange nih, Sssshh…”,

Ucapku

Sembari aku menahan tangan kiri Feli dengan tangan kiriku.

Motorku yang sengaja aku pelankan mengiringi gairah mesumku. Feli saat itu-pun tidak menjawab dan berusaha mengalihkan tanganya dari penis-ku.

“Udahlah Fel, kamu juga sange kan nggak

usah malu-malu remas aja penisku”,

Ucapku

sembari aku menahan tangannya agar tetap berada di atas penisku yang masih terbungkus celana.

Sesaat dia diam dan tidak berbuat apa-apa. Kira-kira 2 menit dia diam, tiba-tiba saja dia mulai meremas-remas penisku dari luar celanaku dan dtempelkanlah kedua payudara-nya dipunggungku,

“Jun, aku sayang kamu Jun, Emuuuahhh…”,

Ucapnya berbisik

lalu ia mencium telingaku.

Saat itu aku hanya tersenyum mendengar ucapannya. Feli berkata sembari meremas penisku, dan menempelkan payudaranya di punggungku. Ouhhh… mantap coy. Melihat Feli yang seperti itu aku-pun segera membelokan motorku dikebun kopi. Sembari terus diremas penisku aku mencari tempat yang aman untuk aku berbuat mesum dengan Feli. Beberapa menit saja aku sudah menemukan tempat yang aman untuk kami berbuat mesum. Suasananya sejuk, rimbun, dan bisa untuk parkir motor. Lalu aku-pun segera menghentikan motorku dan aku parkirkan dibawah pohon besar di area kebun kopi itu.

“Fel, kita disini dulu yah, aku sange banget Fel”,

Ucapku 

“Iya Jun terserah kamu aja”,

Ucapnya

Dengan wajah penuh birahi sex.

Disitu aku langsung menyuruh Feli untuk melepas bajunya, Wow… bersih sekali tubuhnya ternyata, payudaranya berukuran sedang namun menggemaskan. Waktu itu aku juga sempat mengabadikan foto Feli dengan HP-ku, dia berpose layaknya model professional. Jika dilhat-lihat Feli itu wajahnya seperti wajah wanita haus sex. Setelah aku sempat mengabadikan aku-pun langsung mendekat kepada Feli. Aku peluk, cium dan aku raba payudaranya.

“Eummmmmm…. Eughhhh…”,

Lenguh Feli mesra.

Tanpa rasa ragu aku terus menciumi bibir dan meremasi payudaranya. Tubuh Feli sangat sexy sekali dengan masih memakai celana jeans dan memakai BH saja. Pinggangnya ramping payudaranya sedang, Oughhh, mantap. Feli dan aku yang sudah sama-sama Horny, kami saling memberikan rangsanngan sex. Feli mulai memasukan tangannya kedalam celana dalamku. 

“Oughhhh… Sssshhh…”,

Desahku

Beberapa saat Feli memainkan penis-ku, rasanya sungguh nikmat sekali remasan tangan Feli. Penisku yang tegak berdiri itu sudah tidak sabar lagi untuk segera masuk kedalam memek Feli. Aku mengimbangi permainan sex Feli dengan terus menciumi bibirnya sembari meremas payudaranya. Kami terbakar oleh nafsu yang memuncak sekali. Saat itu aku kami yang sama-sama memakai celana jeans, kemudian mulai melepaskan ciuman kami lalu melepas celana jeans, dan celana dalam kami masing-masing. Serempak saat itu kami telanjang bulat. Aku yang sudah horny tidak segera aku minta Feli untuk menungging.

“Fel, kita ngentot sekarang yah, pemanasanya

cukup yah, udah sange banget nih”,

Ucapku

Dengan raut wajah penuh nafsu.

Dia-pun mengganguk dan segera memposisikan diri dengan menungging dan berpegangan motorku. Tidak sabar lagi segera aku gesek-gesekan penisku pada vagina Feli agar basah.

“Oughhhh… Sssshhh… Enak Junnn, Ahhhhh…

 terus gesek Jun sampai basah…”,

Ucap Feli penuh birahi.

“Iya Fel, biar basah dulu nanti

baru aku masukin, Oughhhh…”,

Ucapku

Aku menggesek-gesekan penisku pada vagina Feli hingga basah, Feli meracau diiringi basahnya memek Feli dengan lendir licinnya.

“Jun, ayo masukin kontol kamu, 

aku udah basah nih… Ahhhh…”,

Ucapnya penuh hasrat sex.

“Iya Fel”,

Jawabku singkat.

Karena sudah basah aku-pun segera memasukan penis-ku dalam vagina Feli.

“Blessss…. Aghhhhhhhhhh…”,

Desah Feli

sembari ia mendongakkan kepalanya keatas.

“Wah gampang sekali masuknya, ternyata Feli

selama ini sudah tidak perawan, tahu gitu

dari kemarin-kemarin dia aku ajak ML”,

Ucapku dalam hati.

Tanpa ragu dan penuh nafsu segera aku sodok memek Feli.

“Aghhhh… Junnn… terus Jun,

Sssshhh… Aghhhh…”,

Desah Feli nikmat.

Aku terus menyodok memek Feli dengan gaya Doggy Style. Walaupun sudah tidak perawan memek Feli masih enak sekali. Aku sodok memeknya dengan cepat dan penuh nafsu. Dia mendesah tidak karuan seiring aku sodok memek-nya dengan penisku. Aku menggenjot memek-nya sembari meremas pantatnya yang putih dan kencang itu.

“Fel, benar-benar nikmat sekali memek

kamu Fel, Ssssshhh… Aghhhh…”,

Ucapku

sembari aku meyodok memek Feli.

“Eughhh… Iya Junnn, Oughhh… terus sodok

sampai aku keluar Jun, Ahhhh…”,

Ucapnya.

Agar dia cepat mendapatkan klimaksnya, aku-pun menyodok memeknya sembari meremas payudara-nya. Aku entot Feli sembari aku remasi payudaranya dengan kencangnya. Dengan perlakuanku itu Feli semakin gila saja mendesahnya. Dia meracau tidak karuan, dan memeknya-pun semakin basah saja dengan lendir licinnya.

“Jun, Oughhh… Aku mau keluar Jun… Aghhhhhh…. Syurrrrrrrr…”,

Ucap Feli

Di iringi dengan klimaksnya.

Hangat sekali rasanya ketika cairan orgasme Feli keluar dari vagina-nya. Memeknya semakin basah saja hinga terdengar suara.“Cleppp… Cleppp… Cleppp… Cleppp… Cleppp…”, suara memek Feli yang aku sodok yang basah dengan lendir licinnya.

“Wah kamu udah keluar yah Fel, aku juga mau 

keluar nih, keluarin dimana Fel ?”,

Tanyaku

Sembari aku  terus menyodok memek Feli.

“Eughhh… Sssshhh… diluar aja Jun 

biar aku nggak hamil, Aghhhhh…”,

Jawabnya

Sembariia  menikmati sodokan penisku.

Tanpa menjawab aku-pun terus menyodok vagina Feli. Beberapa menit kemudian aku-pun merasa akan keluar. Dengan cepatnya aku-pun segera mencabut penisku, lalu aku kocok dengan tanganku. “Crotttttt… Crotttttt…. Crotttttt…”. Keluarlah spermaku dengan kencangnya membasahi pantat Feli. Puas sekali rasanya sudah mengeluarkan spermaku, Ahhhhh nikmatnya.

“Enak ya Fel bisa ngentot sama kamu,

 lain kali kita ML lagi yah”,

Ucapku

sembari ia membersihkan penisku.

“Idih maunya…. dikasih sekali minta lagi, dasar bocah

 bandel penuh nafsu, gampang deh kita

lihat nanti, Okey… Emuuaaach…”,

Ucap Feli

sembari ia mencium bibirku.

Setelah itu kami-pun segera merapikan diri lagi, segera kami kenakan pakaian kami kembali. Tapi saat itu Feli tidak mengenakan celana dalamnya, karena celana dalamnya untuk mengelap vagina dan pantatnya yang berlumur spermaku. Karena kami takut jika ketahuan oleh pekerja yang bekerja dikebun kopi kami-pun segera meninggalkan kebu kopi itu.  

Singkat cerita setelah kejadian itu aku dan Feli-pun menjalin hubungan asmara. Kami sering melakukan hubungan sex jika ada kesempatan. Kadang kami ML di rumah Feli, kadang di hutan, pokoknya dimana aj deh selama ada kesempatan buwat mesum.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar